PDAM INGKAR JANJI DAN MENGHINDAR
Mattanews.com.KLATEN – Akibat
tidak mengalirnya air minum dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Klaten, Pelanggan
mengeluh adanya bentuk ketidak perhatian Pengelola Menejemen PDAM Klaten.
Warga
Perumahan Griya Prima Timur, Icuk Aredjal mempertanyakan tentang kinerja PDAM
Klaten yang berjanji akan memberikan pelayanan terbaik, belum terbukti.
Ketika Icuk
diminta untuk konfermasi ke komisariat PDAM, pihaknya sudah tidak percaya lagi.
“Paling nggih
sami enda (Paling ya menghindar)” Jawab Icuk dengan logat jawa.
Sebelumnya, Sabtu,
22 Agustus 2020 dan Kembali, hari kamis (27/8/2020) pihak Menejemen PDAM mengumumkan
adanya gangguan aliran air minum PDAM, yang di tandatangani oleh Direktur
Tehnik, Sigit Setiyawan B. ST,M.Si. Namun Ketika di konfermasi oleh Wartawan
Mattanews dan Surya Pos News.Com menghindar pergi sebagaimana yang di sampaikan
Icuk Aredjal.
Sebenarnya sehari
setelah adanya pemberitahuan akan gangguan aliran PDAM Klaten, Jum’at 28 Agustus
2020 karena adanya kebocoran wilayah sekarsuli, telah berjalan lancar di malam
hari, walaupu setalah jam 05,00 mati dan siangnya jam.11.30 sampai jam 13.00
mengalir kecil dan mati Kembali jam 14.15.
Karyawan PDAM,
Irwan Setiawan dalam WA menyampaikan mohon maaf dan pengertiannya, sembari mengatakan
bilamana telah diperbaiki atas
kebocorannya bisa lancar Kembali. Namun
tidak sebagaimana diharapkan atas kelancaran alira PDAM tersebut.
“PDAM ingkar
janji dan hanya bisa menghidar bila mintai keterangan.” Uangkap Icuk sembari menegaskan
bila PDAM mati sering tidak pemberitahuan, termasuk dua hari ini (30-31 Agustus
2020).
Selian itu
Icuk Aredjal mempertanyakan akan alasan kebocoran selalu jawabannya yang bocor di
lokasi daerah itu itu saja.
Sementara Tegus
Batavia menimpali dengan adanya menejeman PDAM Klaten tersebut perlu adanya
revolusi mental.
“Revolusi
Mental mung slogan thok !!!!” tandas Teguh Batavia.
Keluhan Pelanggan,
Wayan Lestari tentang kran depan rumahnya yang bocor belum ada tanggapan
setelah satu minggu disampaikan keluhannya.
Sampai ada
pelanggan yang menyampaikan komentar, dengan matinya saluran air minum ini
merugikan pelanggan. Sebab tetap di terik kewajiban biaya.
“Kalau yang
mengalir hanya udara, kemudian tetapi diminta kewajiban dibayar, apa tidak
dholim” Seru Pelanggan yang kesal dengan saluran PDAM mati dua hari, sembari
mengatakan “PDAM kalao mengejar kewajiaban pelanggan semangat, giliran telat
bayar ancaman di cabut.”
Sementara Direktur PDAM Klaten, Irawan Margono emngucapkan maaf adanya tidak nyamanan pelanggan terhadap pelayanan PDAM Klaten. (Goes/Tev)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...