Kepala
Dinas Pendidikan Klaten Sunardi saat dihubungi via telepon mengatakan, sebenarnya
dalam kasus “tertundanya” keberangkatan kontingen tari SMPN II Klaten dikarenakan
ada sedikit kerancuan dalam surat pedoman ketentuan. Dimana ada dua surat yang
dijadikan acuan masing masing sekolah. Namun hal tersebut akhirnya bisa
diselesaikan dengan baik dan musyawarah, dimana akhirnya Dinas tetap memberangkatkan
tim tari SMP Negeri II ke Semarang.
“
Tidak ada istilah mengganjal atau mengganti kontingan yang berangkat ke
Semarang mewakili Klaten. Yang ada adalah terjadi mis informasi dan mis komunikasi karena ada dua
surat yang menjadi pedoman masing masing sekolah. Namun maslah tersebut telah
diselesaikan dan ESPERO tetap berangkat menjadi wakil Klaten diajang lomba tari
pelajar tingkat propinsi di Semarang”, ujarnya.
Sementara
itu Kepala sekolah SMPNegeri II Klaten Woro Subaningsih saat dihubungi
menjelaskan anak anaknya tetap berangkat ke Semarang Rabu pagi, setelah ada kepastian
dari Dinas Pendidikan Klaten. Dalam hal ini dirinya enggan menggunakan istilah “diganjal”,
namun lebih tepat pemberangkatan yang ditunda.
“Tidak
diganjal lho mas... hanya pemberangkatannya ditunda. Dan Rabu pagai ini
anak-anak sudah berangkat ke Semarang. Mudah-mudahan mereka mampu mengharumkan
nama Klaten dan keluar sebagai juara”, haraapnya.
Seperti
ditulis dalam berita sebelumnya siswa dan orang tua wali murid dan guru SMP
Negeri II Protes dan mengadu kepada Bupati karena gagal mewakili Klaten dalam
lomba tari tingkat propinsi di Semarang. Keberangkatan mereka merasa “Diganjal”
oleh Dinas karena adanya desakan dari salah satu SMP Swasta di Klaten yang
ngotot akan pergi ke Semarang. padahal SMP ini dalam lomba tari yang dilakukan beberapa
waktu lalu di SMP Lazuardi Klaten tidak mendapat juara. ( Get/nw)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...