Sekitar 700 warga desa
pereng tampak antusias mengikuti proses tradisi udaya yanag sudah berjalan sejak
dulu turun temurun ini. Kirab diawali dengan berjalannya satu pleton pasukan
khas kerajaan yakni satu bergodo pasukan dari keraton Yogyakarta. Kirab yang
mengambil tema “merekatkan keberagaman untuk memperkokoh persatuan” ini juga
dimeriahkan beragai kesenian daerah seperti tari, jatilan dan lainnya.
Kepala Desa Pereng
Handoko Respati didampingi ketua panitia Muryono menjelaskan pelaksanaan kirab
meraupakan upaya warga desa Pereng untuk melestarikan dan nguri-uri budaya Jawa
agar tidak musnah dan tergerus dengan masuknya budaya asing yang sudah
menggerogoti budaya dan perilaku bangsa Indonesia saat ini.
Untuk itu sebagai
ucapan rasa syukur atas rahmat dan karunia Tuhan akan kesehatan dan keselamatan
maka kirab budaya ini akan terus dilakaukan dan dipertahankan. Karena dengan
pelaksanaan kirab seperti ini maka para anak anak muda generasi penerus nanti
tidak akan kehilangan sejarah dan jati dirinya sebagai orang Jawa. “ Jangan
sampai anak anak kita nanti yang asli orang Jawa Indonesia justru bertingkah atau
berperilaku kebarat-baratan atau Timur Tengah. Karena kita punya kultur udaya
sendiri yakni orang Jawa”, ujarnya.
Prosesi kirab yang
digelar warga pereng tersebut banyak dihadiri warga dan juga turis dari manca
negara. Setelah diarak sejauh lebih dari 2 kilometer, maka gununganpun diserbu
peserta dan warga yang menonton. Meraka yang percaya buah atau sayur-sayuran
dalam gunungan tersebut mampu mendatangkan keselamatan serta keberuntungan
dalam berusaha. (aji/get)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...