Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Polanharjo Suhardi
menjelaskan tradisi sungkem akan terus dilanjutkan dan diajarkan disekolah
tersebut karena memiliki dampak psikologis positip pada anak-anak. Dengan
tradisi sungkem anak- anak merasa memiliki tanggung jawa yang tinggi untuk
belajar dan mengikuti ujian. Selain itu dengan tradisi sungkem para siswa
semakin percaya diri dan optimis dalam mengerjakan soal dan termotivasi untuk
belajar jujur dan bertanggung jawab.
“ Ini bagian dari pendidikan moral dan sopan
santun, dimana sebagai anak, mereka memiliki kuwajiban untuk minta doa restu
pada orang tua dalam setiap melakukan sesuatu, termasuk saat belajar dan
mengikuti ujian. Dan tentunya kegiatan positip ini akan terus kita lanjutkan
dan menjadi tradisi sekolah ini dalam setiap menggelar kegiatan ujian”,
ujarnya.
Dalam prosesi ini, para guru duduk dihalaman
sekolah, sementara para siswa secara bergiliran melakukan sungkem dan mohon doa
restu agar sukses mengerjakan soal-soal ujian berbasis komputer ini. Sebelumnya dirumah para siswa melakukan hal sama pada kedua orang tuanya. Suasana
harupun tak terhindarkan, sehingga banyak siswa dan guru yang menangis berlinang
air mata. Mereka seakan mengenang 3 tahun lamanya bersama dalam suka duka dan
sebentar lagi harus berpisah demi menempuh pendidikan yang lebih tinggi lagi.
(aji.neo)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...