Dalam prosesi ini tampak mereka begitu khidmat
menjalani semua prosesi upacara. Upacara yang diawali dengan pemujaan tersebut
diakiri dengan proses Dharma Santi, dimana meraka salih bersilahturohmi bersalama-salaman
dan saling memaafkan.
Ketua PHDI Kecamatan Karanganom Klaten M.Hariyanto
mengatakan setelah melakukan prosesi Batur Brata umat Hindu melakukan upacara
ngebak geni dimana ini merupakan simbol memasuki tahun baru Saka, dimana umat
Hindu berharap bisa melakukan semua amal kebaikan leih baik lagi dibanding
tahun lalu.
“Dalam prosesi Catur Brata, kita melakukan pati geni
atau tidak melakukan semua aktivitas keseharian sebagai sarana untuk merenung,
erintropeksi diri dan menahan semua keinginan nafsu duniawi. Dan ini merupakan
penyerahan total kepada Yang Maha Pencipta akan semua kesalahan serta dosa yang
telah kita perbuat. Dan dengan upacara Ngebak Geni, kita telah memasuki tahun
aru Saka, dimana semua umat Hindu berharap bisa melakukan semua amal kebaikan
lebih baik lagi dibanding tahun lalu”, ujaarnya.
Mangun Purwanto salah satu umat Hindu mengatakan dengan mengikuti semua
prosesi rangkain upacara kebesaran dirinya berharap dapat hidup leih baik lagi
dan selalu berbuat aik bagi sesama. Karena menurutnya pada hakekatnya manusia
hidup di dunia untuk saling mencintai dan mengasihi, bergotorng royong dan
saling memaafkan.
“Saya kira semua ajaran agama sama dalam mengajarkan
kebaikan. Yakni untuk saling mencintai dan mengasihi antar sesama umat didunia
tanpa memandang perbedaan. Karena pada hakekatnya kita hidup didunia ini saling
membutuhkan dan tidak bisa hidup sendiri. Maka gotong royong, kerukunan, kebersamaan
harus kita jaga dan pelihara dengan baik”, harapnya.(aji)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...