“Jalan
dan pembuatan gedung guna menunjang jalannya pemerintahan ini tetap menjadi
scala prioritas pembangunan di Klaten, disamping sektor lain seperti pertanian,
perikanan, serta kesehatan. Namun guna terciptanya kelancaran transportasi khususnya
pengangkutan hasil produksi masyarakat dari desa ke kota, maka jalan tetap
menjadi scala prioritas, apalagi saat ini banyak keluhan dari masyarakat
tentang jalan di Klaten”, demikian ditegaskan Kepala Bapeda Klaten Bambang
Sigit Sinugroho saat ditemui diruang kerjanya.
Untuk
jalan lanjut Bambang, Pemkab telah menyediakan dana sekitar Rp 150 juta yang
berasal dari APBD dan DAK, guna digunakan untuk peningkatan jalan. Dari Dana
tersebut nantinya akan dilakukan peningkatan jalan di 18 ruas titik jalan di Klaten
dengan kontruksi cor sepanjang 30 kilometer dan peningkatan jalan di 13 ruas
titik dengan kontruksi aspal hotmik.
Sedang
untuk pembangunan gedung, tahun 2018 akan segera dibangun beberapa gedung antara
lain, gedung Pemkab II, kantor KPU, gedung Setwan DPRD 3 lantai, Rumah Dinas, dua
kantor kecamatan yakni Kecamatan Karangnongko dan Polanhardjo, kantor kelurahan Buntalan yang
berada di kampung baru Griya Asri RW XII Buntalan. Sementara di taman dan hutan
kota Gergunung Klaten utara akan dibuat gedung edukasi bencana pembuatan patung serta
miniatur produk unggulan Klaten berapa bangunan seperti, payung gerabah, lurik,
kerajinan lainnya.
Disektor
pertanian, selain masalah veritas unggul dan penanggulangan hama penyakit, pembangunan
saluran irigasi, pembuatan talud serta lainnya juga mendapat perhatian serius.
Sementara di sektor kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat tahun 2018
menurut Bambang akan dikucurkan bantuan RTLH ( rumah tidak layak huni) sebanyak
2500 unit,
Selain
itu juga ada bantuan non fisik untuk 1030 orang dari 101 desa dibeberapa
kecamatan yang disesuaikan dengan kondisi dilapangan. Selain pemberian modal yang
dilakukan lewat desa warga juga dan diberi pelatihan ketrampilan.Dalam progra,
ini setiap desa diambil 10 orang.
Disektor
perternakan, Pemkab juga akan memberi bantuan kambing kepada warga kurang
beruntung (miskin) dengan cara berkelompok. Setiap kelompok berjumlah 5 orang
dan akan mendapat bantuan 11 kambing, berikut fasilitas kandang dan lainnya.
Seperti penyuluhan tentang berternak kambing yang benar dan sehat oleh petugas
PTP( Petugas teknik Perternakan) yang rutin memberi penyuluhan pada kelompok.
Dalam
program ini lanjut Bambang, Pemerintah Kabupaten Klaten akan mencoba di 30 desa
sebagai proyek percontohan. Jika berhasil
program ini akan dikembangan, sehingga mampu memberi manfaat pada warga pada
meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
“Dalam
program ini tidak ada istilah kambing mati dan dibiarkan begitu saja, karena pengawasan
akan terus dilakukan baik oleh aparat desa serta petugas penyuluhan dari dinas
terkait. Tujuannya agar jika program ini berhasil dan berkembang. maka
keberhasilan ini mereka juga yang merasakan. Sehingga besar kecilnya pendapatan
mereka, tergantung pada keuletan anggota kelompok itu sendiri”, ujar Bambang.(neo)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...