Kepala DKPP Klaten, Wahyu Prasetyo mengatakan, loka karya
dewan ketahanan pangan bertujuan untuk merumuskan kebijakan, mengevaluasi,
membahas dan menetapkan langkah operasional dalam mewujudkan kedaulatan pangan.
Disamping itu juga sebagai forum diskusi/ komunikasi bersama untuk
membahas permasalahan dalam mewujudkan
ketahanan maupun kedaulatan pangan.
Lebih lanjut, dikatakan kegiatan
yang diikuti sekitar 100 peserta dari
unsur penyuluh peranian, Koramil/Babinsa, Mitra Kerja Bulog dan lain-lain
tersebut akan memperoleh penjelasan dari 4 nara sumber. Kepala Dispertan Prop
Jateng yang diwakili Sadli Judul Program Dan Kebijakan Ketahanan Pangan
Propinsi Jateng, Perum BULOG Subdrive Surakarta Judul Pengadaan
Gabah/Beras tahun 2917, Kodim
0723/Klaten Paparan Serapan Gabah, dan Kepala Dipsertan Klaten tentang Upaya
Khusus peningkatan Produksik Pajale di Klaten .
Sementara Plt Bupati Klaten hj
Sri Mulyani dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Ekonomi
Pembangunan Setda, Slamet Widada
mengatakan, pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi memunculkan kompetensi
penggunaan lahan untuk pertanian dan non pertanian, sehinggga konflik akan
berkembang dan berdampak negatif terhadap keberkelanjutan lahan untuk
pertanian. Degradasi lahan yang melebihi kelenturan dan kemampuan daya
dukungnya menyebabkan produktifitas lahan menurun, sehingga usaha tani menjadi
semakin tidak diminati.
Menurut Plt Bupati Klaten,
Dewan ketahanan pengan harus mampu mejadi media komunikasi menyampaikan perkembangan
ketahan pangan pada masyarakat luas. Maka untuk mewujudkan hal tersebut, perlu
didukung sumber daya manusia yang cerdas, cepat dan tanggap sehingga dapat
segera menyeleseikan permasalahan yang dihadapi dengan segera.
Perum BULOG Subdivre Surakarta
melalui Sasmita dalam paparannya menyebutkan, target pengadaan gabah/ beras
Klaten per 3 Nopember 2017 adalah target setara GKP 72.736.000 dan Target
Setara Beras 36.368.000. Realisasi hingga hari ini (06/11) 19.493.700 (53,60
prosen), dan persediaan stok beras 5.416.786 Kg Tonasae penyaluran Rastra
1.636.600 Kg dan pemnyluran lain-lain 520 Kg ketahanan stok 3,30 .
Kendala penyerapan
pengadaan, dijelaskan Sasmito, dipengaruhi menurunnya harga harga
Pokok
Pmerintah (HPP) ( Rp. 7.300,00/Kg ) atau CSHP (Rp. 8.030) lebih rendah dari
harga pasar. Sulitnya mendapatkan bahan baku gabah beras asalan untuk diproses
menjadi beras stndart yang akan disetor ke BULOG. Disamping itu juga menipisnya
stock beras yang ada dipenggilingan dan beberapa kendala yang lain (mas).
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...