![]() |
Rumah mbah Mardirejo ambruk rata dengan tanah |
Rumah berukuran 10 X 14 meter
tersebut memang termasuk bangunan yang sudah cukup umur. Kondisi rumah semi
permanen yang tersebut sebenarnya memang sudah tidak layak huni. Hal ini
disebabkan ada beberapa tiang yang amblas ketanah akibat hujan yang terjadi
beberapa hari lalu membuat tiang utama rumah tampak miring.
Suparno anak korban kepada wartawan
mengatakan saat kejadian ibunya kebetulan keluar rumah setelah melakukan
aktivitas sehari-hari dan mandi. Selang beberapa saat setelah sang ibu keluar,
tiba tiba terdengar suara gemuruh yang berasal dari rumah ibunya yang tiba-tiba
roboh hancur berkeping-keping.
“Rumah memang sudah agak miring mas
karena ada beberapa tiang yang ambles ketanah akibat hujan beberapa hari lalu.
Tapi kita tak menyangka jika tiang tersebut tak mampu menahan beban berat rumah
sehingga roboh”, ujarnya.
Kepala Desa Trucuk Sagiyo
membenarkan adanya musibah yang menimpa rumah salah satu warganya. Guna
meringankan beban korban warga melakukan kegiatan gotong royong dan mengumulkan
donasi guna membantu korban untuk mendirikan rumahnya kembali.
“Pemerintah desa bersama warga
bekerja sama melakukan gotong royong bahu membahu menolong koran dengan cara
mengumpulkan dana serta kerja bakti membangun kembali rumah mbah Mardiyo.
Semoga rumah tersebut cepat berdiri dan bisa ditempati beliau bersama anak
cucunya”, ujar pak lurah.(aji)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...