![]() |
Donor darah warga Paroki Wedi Klaten |
“ Dari informasi serta data yang masuk pada kami, saat
ini Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Klaten seringkali
kehabisan/kekurangan
stok darah karena banyaknya permintaan. Belakangan ini jumlah warga yang sakit dan harus melakukan
transfusi darah semakin meningkat. Untuk itu
kamai terpanggil untuk berbagi membantu saudara kita yang membutuhkan”,
demikian dijelaskan Antonius Dwi Noorwahyudi disela sela kegiatan donor.
Menurut Dwi, umumnya untuk
penderita CRF (Chronic Renal Failure)
atau gagal ginjal satu pasien minimal membutuhkan dua kantong darah untuk
cuci darah. Sehingga jika satu pasien seminggu sekali melakukan cuci darah, bisa
dihitung berapa banyak darah yang dibutuhkan. Untuk itu menurutnya donor darah
sangat penting dan berarti karena menyangkut nyawa manusia.
Dwi menyatakan, selain sangat berguna bagi sesama, donor
darah juga berguna bagi kesehatan tubuh pendonornya. Sebab secara tidak sadar,
setiap satu kantong darah yang didonorkan akan diperiksa atau ditest sebelum
ditransfusikan ke orang lain. Seperti tes Hepatis B, Hepatitis C, HIV, VDRL
atau sifilis, dan sebagainya.
Sementara dari catatan yanag ada jumlah
pendonor di Paroki Wedi semakin meningkat dari waktu ke waktu. Bahkan, kali ini
tercatat sebagai rekor terbanyak jumlah pendonor yang diadakan di Paroki Wedi, yakni 47
pendonor.(km/red1)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...