![]() |
Besi tua buatan tahun 1969 tengah direnovasi |
Plh
Kabid Bina Marga PU Klaten Suryanto ST, mengatakan 20 unit wales yang ada saat
ini rata rata buatan tahun 1970an. Bahkan ada beberapa unit buatan tahun 1968,
dengan kondisi ini, PU Klaten memang seharusnya sudah saatnya melakukan
peremajaan alat berat wales, guna menunjang kelancaran pembangunan jalan di
Klaten.
Menurut
Suryanto dua tahun lalu jumlah mesin wales yang bisa beroprasi hanya 10 unit,
sehinga sangat menganggu proses perbaikan jalan di Klaten. Namun dalam 2 tahun
terakhir pihaknya mampu melakukan perbaikan sendiri, sehingga 6 unit wales yang
semula bertahun tahun dongkrok di warkshop PU bisa berfungsi kembali. Sementara
saat ini 2 mesin wales keluaran tahun 1969 tengah dalam proses perbaikan.
“
Selama ini kita baru mampu melakukan perbaikan dan kanibalisasi agar mesin
wales dapat berfungsi kembali. Keterbatasan anggaran membuat kami harus memutar
otak berusaha menghidupkan “rongsokan” setum agar bisa jalan. Dana
alhamdulillah kita sudah mampu memperbaiki 6 unit wales, yang semula hanya
dongrok di gudang workshop PU. Mungkin kalau di daerah lain itu sudah jadi besi tua yang dijual kiloan mas ”, ujarnya.
Jika
membeli satu unit setum untuk ukuran sedang saat ini harganya mencapai Rp
800.000.000 hingga Rp 1 milliar. Sementara untuk memperbaiki satu unit setum
agar bisa hidup dan berfungsi lagi dibutuhkan dana sekitar Rp 400 juta.
Namun
dengan panjang jalan yanag ada di Klaten serta komitmen Bupati Klaten untuk
memuluskan jalan Klaten dalam upaya menggerakkan ekonomi di pedesaan guna
menuju Klaten yang maju mandiri dan berdaya saing, tak ada jeleknya kedepan Pemda
Klaten berani mengalokasikan dana guna peremajaan alat berat wales yang sebenarnya
sudah tak layak jalan.(mt1/red)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...