Rute lomba lari obor ini mengeliling
wilayah Desa Pesu sekitar 2,8 km. Start dilakukan di depan Balai Desa Pesu.
Sedang finish di timur pertigaan Desa Pesu. Untuk estafet putra melewati 4 pos.
Sedang untuk estafet putri melalui 5 pos. Pada setiap pos dilakukan pergantian
pelari selanjutnya.
Lomba lari obor estafet ini
berlangsung unik. Para pelari berlari sambil membawa obor. Obor harus terus
bernyala atau tidak boleh padam. Kalau nyala obor mati, maka pelari harus menghidupkan
lagi obor itu dengan mengambil api pada obor yang telah disiapkan di pos atau
di sepanjang jalan yang di lalui.
Kades Pesu Budi Hartono menyampaikan,
lomba lari obor estafet ini diadakan untuk memperingati HUT kemerdekaan ke-72
RI, mengolahragakan masyarakat, menumbuhkembangkan persatuan dan kesatuan,
serta mengobarkan semangat nasionalisme di kalangan warga Pesu.
“Lomba lari obor ini pertama
kali diadakan saat Kades Pesu dijabat almarhum Pak Hardiyo sekitar tahun
1980-an. Memang, lari obor ini sempat vakum beberapa tahun. Dan dua tahun ini
terakhir ini kita adakan lagi. Kita akan berusaha untuk menggelar lari obor ini
sebagai agenda rutin tahunan Desa Pesu,” katanya.
Antusias warga Pesu yang luar biasa tampak
dengan banyaknya menonton
yang
berdiri di
sepanjang jalan yang dilalui pelari. Mereka memberi semangat kepada pelari yang
didukungnya. Begitu pula para pelarinya. Mereka berlari secepatnya, seolah tak
mau kalah dengan pelari lainnya.
"Dulu lomba obor hampir selalu dilakukan dan diadakan oleh semua warga Klaten dan daerah lain setaip memperingati hari kemerdekaan. Sayang lomba semacam ini sekarang nyaris punah, karena perkembangan jaman dan adanya listri. Dan mulai tahun ini Pesu akan berusaha menjadi pioner merintis kembali budaya warian para pejuang ini agar bisa diingat dan ditampilkan kembali oleh anak anak kita", ujarnya. (lauarent)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...