Mahir dan luar biasa itulah yang dapat kita
apresiasikan apada mereka. Karena dengan piawai dan tanpa canggung mereka
dengan luwes mampu memainkan musik tradisional gamelan yang justru di negara asalnya
mulai ditinggalkan para generasi muda. Umumnya mereka malah berusaha memasukkan
unsur tradisi budaya asing ke dalam kehidupan sehari-hari.
Para warga asing yang tergabung dalam padepokan siswa
SUKRA ini tampak serius dan mahir. Nyaris tak ada sedikitpun keselahan mereka
dalam memainkan berbagai alat musik, seperti Gong, Bonang, Kendang, siter
Saron, thethe dan lainnya. Suguhan yang menarik ini ternyata mempu memukau dan “menghipnotis”
para warga sekitar yang menonton sejak pertunjukan dimulai hingga bubar.
Samanta (31) bule asal Inggris mengaku sudah jatuh
cinta dengan gamelan ejak tahun 2011. Dirinya rela meninggalkan negara asalnya
demi memperdalam kesenian dan budaya Jawa Khususnya musik gamelan dan wayang
kulit yang mereka anggap memiliki nilai nilai budaya dan filosofi tinggi.
Sehingga dia dan teman-temannya tak pernah lelah dalam menggeluti dan memperdalam
budaya Jawa khususnya gamelan dan wayang kulit.
“ini budaya serta kesenian yang luar biasa dan
memiliki filosofisi dan budaya tinggi, maka jauh jauh dari Inggris saya dan
teman teman datang kesini untuk belajar dan mendalami kesenian Jawa, khususnsya
gamelan dan Wayang. Sayang jika budaya dan kesenian yang baik ini hilang karena
banyak warga Indonesia yang sudah tidak tertarik lagi”, ujarnya dalam bahasa
Indonesia yang cukup fasih.
Jika melihat kemahiran, kepiawaian serta kemampuan
para warga asing dalam memainkan musik tradisional kita seperti gamelan atau
wayang kulit, memang sangat ironis dengan kondisi kaum generasi muda dan
masyarakat Indonesia pada umunya. Karena banyak warga Indonesia khsusnya anak
muda yang sudah tidak lagi tertarik lagi dengan budaya dan kesenian tradisional
warisan leluhurnya. Banyak warga Indonesia dan generasi muda yang lebih suka
belajar dan berusaha menanamkan budaya asing kedalam kehidupan sehari-harinya.
“Jika tidak sejak sekarang kita kembali mencintai Indonesia
dan semua seni budaya peninggalan leluhur nenek moyang, maka besok anak cucu
kita akan belajar kesenian di daerah ke luar negeri seperti ke Belanda,
Inggris, Prancis atau Amerika. Mereka akan asing dengan gamelan, wayang kulit
atau kesenian tradisional lainnya. Mereka
hanya tahu budaya dari barat dan arab, karena saat ini banyak orang yang terus
gencar menanamkan tradisi dan budaya tersebut kedalam kehidupan kita
sehari-hari dengan berbagai cara ”, ujar salah satu pemerhati seni dari Klaten.(ajipamungkas)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...