Dialog
mengangkat Thema Menangkal
Pemahaman Keagamaan Yang
Mengancam Keutuhan Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI) tersebut dihadiri
Kapolres AKBP M Darwis , Dandim 0723/ Klaten Letkol Infantri Bayat Jagat.
Sementara
tampil sebagai pemberi materi anatara lain Haji Syansudin Asyrofi (Islam)
dengan judul Peran Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Dalam Membangun Daya Tangkal
Masyarakat Terhadap Pengaruh/Ancaman , Pendeta Harno Sakino (Kristen) Judul
Menangkal Pemahaman Keagamaan Yang Membahayakan NKRI- Sebuah Pemahaman dari
Sisi Agama Kristen, Val Bambang Setyawan (Katholik) Mensyukuri Rahmat 72 Tahun
Indonesia Merdeka –Prespektif Katholik, Wisnu Hendratta ( Hindu) Judul Tanggung
Jawab dan Keselarasan Dalam Berbangsa dan Bernegara, serta Pendeta Sirinyano
Sri Puryono judul Upaya Mempertahankan NKRI Menurut Agama Hindu.
Dalam
dialog yang sejuk tersebut hampir semua tokoh agama dan pemuka masyarakat
menginginkan pertemuan terseut bisa berlangsung secara berkesinamungan.‘’ Kami
berharap kedepan Pemkab Klaten, melalui FKUB
memfasilitasi kegiatan yang lebih intens lagi karena banyak manfaat yang
dapat dipetik dari pertemuan ini“ ujar seorang peserta dialog .
Ketua
FKUB Klaten, Haji Syamsudin Asrofi dalam materinya mengemukakan, kemungkinan munculnya Radikalisme akibat sempitnya
pemahaman seseorang terhadap agama yang dianut. Mengatasi radikalisme melalui
nilai Pancasila perlu dilakukan dengan memberi pemahaman dan sosialisasi pada
masyarakat agar Pancasila menjadi dasar hidupnya sebagai warga negara
Indonesia. ‘’ Tokoh agama dan masyarakat bisa menyampaikan kombinasi nilai
Pancasila yang sejalan dengan nilai agama, dalam ceramah dan saat melakukan pendampingan
pada masyarakat’’ ujarnya.
Sementara
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Klaten Hajah Sri Mulyani dalam sambutan yang dibacakan
plt Kepala Kesbangpol Wahyudi Martono mengatakan, agama bukanlah bendera atau
simbol politik kekuasaan tetapi lebih berkonotasi pada nilai-nilai luhur yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kemanusiaan.Seluruh agama menganjurkan
kedamaian bukan mengajarkan aksi kekerasan yang menghancurkan kemanusiaan.
‘’Perlu
diwujudkan pola Hubungan dialogis dan komunikatif antara pemeluk agama guna
merumkuskan paradigma sosial yang diambil dari nilai keagamaan, yang akan
berimlpikasi pada penguatan masyarakat dalam kerangka membangun bangsa dan
negara ‘’ tandasnya.(masan/dehan)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...