![]() |
Festival gejok lesung Klaten |
Bertempat di lapangan Barepan para peserta dituntut
mampu memainkan alat yang dulu digunkan sebagai alat penumbuk padi menjaadi
sebuah instrumen musik yang mampu menghasilkan nada suara yang indah dan khas.
Mereka yang mampu memainkan musik “kotekan” lesung yang nantinya akan
dinobatkan sebagai juara.
Festival lesung digelar dalang rangka menyambut hari
jadi Klaten ke 213. Penilaian melibatkan 3 juri yang terdiri dari seniman dan perwakilan
dari taman budaya propnsi.
Setda Klaten Joko Sawaldi usai membukan festival
lesung menjelaskan lesung merupakan salah satu identitas orang Jawa dimana alat
tersebut digunakan untuk menumbuk padi pasa saat itu.
Semakin sering lesung berbunyi semakin menandakan
hasil panen petani melimpah dan kemakamuran serta ketersediaan pangan
tercukupi. Selain itu pada jaman dulu lesung juga dibunyikan saat ada gerhana
bulan atau dimalam midodaren jika ada orang punya hajat perkawinan.
“Kita sangat mendukung dan mengapresiasi semua budaya
nenek moyang untuk dilestarikan.
Termasuk gejok lesung ini. Dan kita berharap tidak hanya gejok lesung saja,
nantinya kita akan berusaha menghidupkan dan melestarikan semua budaya
tradisional yang ada dengan bantuan semua pihak tentunya”, ujar jaka.(
ajipamungkas)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...