Dalam kesempatan tersebut Plt
bupati Sri Mulyani berkenan menyerahkan
bantuan uang santunan kepada orang tua korban yang diterima Nyonya Ning
Wiyarti. Kepada kedua orang tua dan sang kekasih Bupati berpesar agar keluarga tabah
dan tawakal menghadapi cobaan, karena ditinggal anggota keluarga yag gugur
sasat menjalankan tugas negara.
Lebih lanjut Sri Mulyani
mengatakan, hubungannya dengan santuan yang diberikan, minta kepada keluarga
korban agar tidak memandang besaran yang diberikan, namun santunan diberikan
hanya sebagai wujud perhatian pemerintah pada keluarga korban.
Ayah korban, Sri Sarjono
mengemukakan, anaknya Imam Gilang Adinata lulusan SMAN Karang nongko tahun
2012, sejak usia taman-kanak-kanak gingga lulus sekolah tinggal dengan
neneknya Sury Patyah di kampung
Sragogede Mojayan ini. Sebelum kejadian di kampung Melayu, sebenarnya keluarga
berencana akan berkenalan dan melamar orang tua Dian (pacar korban), yang
beralamat di Klaten.
Gilang sejak masih berusia 2
bulan sudah diasuh sang nenek. Sementara kedua oraang tuanya meranrau ke Jakarta
untuk mencari nafkah. Sejak kecil almarhum dikenal sosok yang pandai, pendiam
dan gemar bersodakoh. Karena sejak kecil sudah diasuh sang nenek maka saat
memanggil sang nenek dia menggunakan sebutan ibu.”Dia anak yanga baik dan suka
sodakoh. Hanya akalau naik motor dia lebih suka motor yang dipreteli”, ujar
sang nenek (nabenabe)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...