“Pertama yang kita lakukan ialah menambal semua kerusakan
jalan yang ada ditengah kota sekitar 5 kilometer panjangnya. Setelah jalan kota
dipastikan mulus dan tidak berlobang, maka kita gerak cepat melakukan perbaikan
disemua jalur alternatif, terutama yang menuju arah luar kota”, demikian
ditegaskan kepala PU Klaten Ir.Tajudin Akbar didampingi Kasi Jalan dan Jembatan
Agus Setyana.
Beberapa titik jalur alternatif yang akan dikerjakan
antara lain, jalur selatan dari Bayat, Cawas menuju arah Gunung Kidul dan
Sukoharjo, Beberapa titik di wilayah Jatinom, Tulung menuju arah Boyolali,
wilayah Prambanan, Wedi, Karangdowo, Delanggu, Jogonalan dan Wonosari.
Dipastikan H-7 semua proyek perbaikan atau penambalan jalan berlobang di Klaten selesai dikerjakan
sehingga bisa digunakan para pemudik.” Kita pastikan H-7 semua perbaikan jalan
di Klaten selesai dikerjakan”, tegasnya.
Selama ini jalur alternatif di Klaten memang menjadi
pilihan utama bagi para pemudik yanag ingin pulang menuju kampung halamananya.
Bagi mereka yang dari arah barat biasanya menggunakan jalur Gondang atau
Jogonalan tembus Wedi, Bayat Cawas hingga menuju Sukoharjo atau Gunung Kidul.
Sementara wilayah Tengah biasanya menggunakan jalur Terminal arah selatan
menuju Bayata, Cawas langsung ke Gunung Kidul atau Sukoharjo.
Sementara di jalur timur mereka memilih jalur Ngaran
mlese kearah Trucuk, Cawas Karangdowo. Atau jalur lain yakni Karangwuni, Pedan
Karangdowo cawas. Di Delanggu jalur yang ramai digunakan mulai dari prapatan
kepoh menuju Juwiring hingga Solo Baru, demikian pula jalur Pakis menuju Daleman
Wonosari menuju Solo. Di bagaian utara jalur yang palaing padat dialah jalan
Sangkal Putung kota menuju arah jatinom – Tulung Boyolali dan Semarang, serta
jalur Klaten Karanganom untuk menuju Boyolali atau Solo. (ajipamungkas)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...