![]() |
Tiga pahlawan super hero muncul di Sadranan Soran. |
Prosesi sadranan di desa Nduwet diawali dengan pawai drumband yang
dilanjutkan arak-arakan seni budaya lain seperti jatilan serta kothekan. Selain
itu warga juga mengirab beberapa gunungan yang terbuat dari hasil bumi yang ada
seperti kelapa, ketela, lombok, tomat. Kacang panjang, terong serta buah buahan,
dimana ini semua sebagai lambang keberhasilan hasil panen yang melimpah dan
rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta.
Arak-arakan menempuh jarak sekitar 2 kilometer ini banyak mendapat
perhatian warga dan para perantauan yang memang sengaja pulang kekampung
halaman guna merayakan Sadranan bersama keluarga. 3 super hero yang ikut arak-arakan
menjaga gunungan cukup mampu menghibur anak-anak dan membawa warna lain dalam
prosesi kali ini. Acara Sadranan sendiri diakhiri dengan melakukan kenduri dan
makan bersama yang disertai saling tukar menukar makanan.
Kepala Desa Duwet Suyono mengatakan Tradisi Sadranan yang diwali dengan
ziarah kubur di makam, sudah berlangsung sejak jaman nenek moyang. Karena ini
sebuah tradisi budaya, maka sampai kapanpun warga Duwet sepakat melestarikan
warisan leluhur ini agar tidak punah dan hilang.
Tradisi Sadranan sendiri lanjut Suyono adalah ungkapan rasa syukur kita
sebagai manusia kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dimana dengan segala rahmat dan
kebesarannya, warga desa Soran Duwet diberi kesehatan serta keselamatan dan
hasil panen yang melimpah. Tradisi nyekar sendiri merupakan refleksi dan intropeksi
kita sebagai manusia jika kelak kita juga akan sama seperti mereka. Sehingga
selama masih hidup, hendaknya kita selalu berbuat baik dan tak lupa melakukan
ibadah sesuai agama kepercayaanya.
Dan sebagai desa wisata, dirinya akan berusaha agar tradisi Sadaranan di
Duwet bisa menjadi salah satu kalender wisata religi, sehingga mampu menggeliatkan
sektor wisata lainnya. ”Saya berharaap Soran Duwet yang meruapakan salah satu
desa wisata di Klaten akan semakin dikenal orang luar, jika traadisi Sadraan
ini bisa kita ajadikan paket wisata religi tahunan. Dengan demikian potensi
wisataa lain yang ada bisa semakin dikenal masyarakat umum”, harapnya.
(ajipamungkas)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...