![]() |
Pedagang buah Pasar Sore Klaten |
“Pendapatan
kami merosot dratis hingga 80 persen. Jika dulu sehari mampu mendapat sebasar Rp
3 hingga Rp 4 juta, sekarang maksimal sehari hanya dapat uang sekitar Rp
800.000 ribu. Jika terus seperti ini cepat atau lambat kami semua yang ada
disini akan bangkrut dan gulung tikar”, ujar Hartono salah satu pedagang buah
yang sudah puluhan tahun berjualan di sepanjang jalan balai atau lebih dikenal
dengan sebutan pasar sore.
Menurut
Hartono sejak jalur lalu lintas di jalan Bali dirubah menjadi satu arah
Februari lalu, pendapatan pedagang yang selama ini berjualan ditepi jalan
sepanjang jalan Bali merosot dratis. Pasar Sore yang sudah begitu melegenda
sejak puluhan tahun lamanya, mulai redup dan berangsur sepi pengunjung. Hal ini
karena para calon pembeli tak lagi leluasa bisa datang ketempat tersebut. Warga
enggan datang ke Pasar Sore karena harus berputar jika ingin ketempat ini. Akibatnya dia sekarang tak berani kulakan dagangan dengan jumlah besar karena takut tak laku.
Hal
sama dialami Purnomo tukang permak jeans yang sudah mangkal dipasar sore lebih
dari 11 tahun. Menurutnya sejak jalur lalu lintas di jalan Bali dirubah menjadi
satu arah pendapatnnya anjlok dratis. Jika dulu sehari bisa mencapai Rp 150 ribu sehari. Kini maksimal
sehari hanya bisa mengais rejeki tak lebih dari Rp 50 ribu.
“Dampak
dari perubahan jalur sangat terasa mas. Dulu cari uang sehari seratus ribu
mudah. Sekarang bisa bertahan hidup saja sudah bagus. Pasar Sore yang dulu
ramai sepanjang hari, kini berubah sepi aktivitas dan sepi pembeli”, ujarnya.
Pasar
Sore Klaten yang terletak disepanjang jalan Bali mulai dari pertigaan jalan Pemuda
Tengah hingga perempatan lampu merah Pandanrejo, di era kepemimpinan Bupati
Suharjono dijadikan sebagai pusat perbelanjaan pedagang kaki lima. Disepanjang
jalan ini ada sekitar 150 pedagang kaki lima mulai dari pedagang buah, makanan,
kios, sepatu, busana serta kuliner.
Kini
sejak arus lalu lintas dirubah menjadi satu jalur, keberadaan para pedagang
kaki lima di Pasar Sore kehidupannya kembang kempis. Sepinya pembeli dan pengunjung
yang datang membuat beberapa pedagang mulai menutup usahanya karena tak
laku.(farought)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...