![]() |
Warga gotong royong mbedah rumah ny Tuminah |
Rumah Tuminah ini berukuran 5x7 meter dengan tinggi tembok sekitar 2
meter. Atap rumahnya (usuk dan reng) dari pring (bambu) dan mulai lapuk. Saat hujan, sebagian gentingnya
bocor, sehingga air hujan masuk ke dalam rumah. Kondisi rumah Tuminah yang sedemikian ini menarik perhatian dan
mengundang kepedulian umat Lingkungan Trimasan. Karenanya, pengurus Lingkungan
Trimasan mengajukan permohonan bantuan dana dari Program Bedah Rumah Paroki
Wedi.
Tim Bedah Rumah Paroki Wedi lalu melakukan survey ke rumah Tuminah. Dan
hasilnya, rumah Tuminah ini layak untuk diperbaiki. Karena rumah Tuminah ini dinilai kurang “sehat”, maka bedah rumahpun dilakukan. Rumah yang semula pendek
dan pengab temboknya ditinggikan menjadi 2,75 meter agar
sirkulasi udara di dalam rumah menjadi lebih segar dan sehat. Kayu usuk,
genting dan beberapa bagian yang sudah
rusak diganti dan diperbaiki dengan yang
baru.
Dana perbaikan rumah Tuminah ini berasal dari bantuan umat Lingkungan Trimasan dan Paroki
Wedi. Dari iurana umat Lingkungan Trimasan terkumpul uang sekitar Rp 5,3 juta. Sedang bantuan dari Paroki
Wedi sebanyak Rp 5 juta. Selaian itu beberapa matrial seperti semen,
genteng pres dan konsumsi dibantu warga yang peduli dan ditanggung secara
gotong royong dan bergiliran.
Ketua Lingkungan Santo Tarcisius Trimasan Agustinus Heri Prajoko
menyampaikan, aksi memperbaiki rumah milik Tuminah ini merupakan tindak lanjut
dari pertemuan Aksi Puasa Pembangunan (APP) Lingkungan Trimasan. Dalam
pertemuan APP itu umat diajak untuk mengasihi, peduli dan berbagi kepada sesama. “Nah, seperti tema APP 2017, yaitu “Aku
pelopor peradaban kasih”, maka kita juga ingin mengasihi sesama kita, terlebih kepada
sesama kita yang lemah, miskin, tersingkir, dan difabel. Dan sebagai wujud nyatanya adalah dengan memperbaiki rumah
Bu Tuminah ini,” katanya. (laurent)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...