![]() |
Siswa PAUD Santa Theresia Wedi Klaten |
Tak hanya itu, anak-anak juga dilatih untuk peduli dan berbagi kepada
sesamanya. Caranya, anak-anak diberi kotak APP dari kertas yang berbentuk “Love”
untuk diisi dengan uang saku yang mereka sisihkan. Pada akhir masa prapaskah,
kotak “Love” itu lalu dikumpulkan di sekolah. Dana yang terkumpul dari kotak “Love”
ini sebagian untuk kegiatan sosial peduli pendidikan dan sebagian lagi
disumbangkan ke Gereja Wedi.
Kepala PAUD Santa Theresia Wedi Suster M Margaretha AK menyampaikan,
aksi sosial mengumpulkan dana melalui kotak “Love” ini dimaksudkan untuk
melatih anak agar memiliki rasa peduli dan mau berbagi kepada sesamanya. Dan
secara khusus, untuk membantu biaya pendidikan teman-teman mereka yang berkekurangan.
“Di PAUD Santa Theresia Wedi ini, ada dua anak yang sangat perlu
dibantu. Karena orangtua dari kedua anak ini sudah meninggal. Maka, sebagian
dari dana yang terkumpul dari kotak “Love” itu untuk membantu biaya pendidikan kedua
anak ini,” kata suster.
Suster Margaretha mengatakan, aksi sosial mengumpulkan dana melalui
kotak “Love” ini memang sengaja dilakukan di rumah anak-anak, bukan di sekolah.
Tujuannya agar orangtua juga ikut terlibat dan bertanggung jawab dalam
membentuk karakter anak agar sejak dini mereka mau peduli dan berbagi.
“Pembentukan karakter anak itu bukan hanya tanggung jawab sekolah
saja. Tetapi juga orangtua, keluarga, dan lingkungan. Karenanya, kita ingin
melibatkan peran orangtua dalam pembentukan karakter anak yang dimulai dari hal-hal
sederhana, seperti menabung”, ujar suster. (laurent)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...