Dari
jumlah angka kerusakan tersebut meliputi rusak ringan 63,51 kilometer atau 8,25
persen, sedang 190,92 kilometer atau 24,81 persen sedang rusak berat mencapai
82,29 kilometer atau 10,69 persen. Sementara jalan yanag baik di Klaten
sepanjang 432.91 kilometer atau 56,25 persen. Sementara total anggaran yang
dipesiapakan guna perbaikan jalan di Klaten mencapai Rp 170 milliar, termasuk
dana DID sekitar 51 milliar yang pernah diusulkan bupati Klaten Hj Sri Hartini.
“
Sesuai intruksi plt Bupati Klaten Hj Sri Mulyani, kami harus segera bekerja
memperbaiki jalan-jalan yang rusak agar sebelum lebaran nanti semua sudah selesai.
Untuk itu pekerjaan perbaikan akan kami bagi sesuai tingkat kerusakan sehingga
H-7 lebaran semua jalan di Klaten, khususnya yang sering dijadikan jalur
alternatif mudik akan selesai dan dapat digunakan”, demikian ditegaskan Kepala
PU Klaten Ir Tajudin Akbar didampingi Satya Wijaya ST Kasi PTE dan Bidang Bina
Marga.
Menurut
Tajudin dari total kerusakan jalan yang ada di Klaten 60 persen nantinya akan
dilakukan peningkatan jalan. Saat ini tahapan sedang dalam proses lelang.
Sehingga pengerjaan akan dilakukan menjelang dan sesudah lebaran. Sedang prioritas
utama yang akan digarap guna persiapan mudik lebaran ialah pebaikan jalan
dengan katagori rusak berat dan rusak ringan.
Pekerjaan
jalan jelang lebaran akan diutamakan di titik titik jalur alternatif mudik
yang mengalami kerusakan. Seperti Prambanan – Bayat via jalur selatan. Gondang –
Cawas via jalur wedi ngering Bayat. Jalur Manisrenggo – Karangongko – Karanganom,
Jalur Tulung – Jatinom – Karangnongko. Jalur Klaten – Cawas via Trucuk arah menuju
gunung kidul. Jalur Klaten Karangdowo lewat pedan menuju arah Sukoharjo. Jalor
Klaten Solo yang melewati Juwiring, wonosari atau Delanggu, serta beberapa jalur alternatif lain yang
perlu diperbaiki.
Selain
mengoptimalkan jalur-jalur alternatif untuk arus mudik, menurut Tajudin beberapa ruas jalan antar
kecamatan atau antar desa juga akan diperbaiki. Sehingga diharapkan saat lebaran
masyarakat dapat nyaman dalam berpergian. Terkait kerusakan jalan di Klaten yang
mencapai 43,75 persen, menurut Tajudin lebih banyak disebabkan faktor over muatan
serta jalan Klaten lebih banyak dilalui oleh truk angkutan matrial seperti
pasir dan batu.
“Selain
jalan Nasional, jalan yang ada di Klaten hanya bertipe jalan kelas III dengan
beban tonase terbatas. Sementara kendaraan yang melintas memiliki beban rata rata diatas 10 ton. Sehingga sebaik apapaun perbaikan yang dilakukan,
jalan tidak akan berumur panjang dan akan rusak lagi. Seperti misal jalur Jiwan –
Kayumas yang benar benar rusak parah karena setiap hari sekitar seribu truk
matrial dengan berat tonase rata rata diatas 10 ton melintas diatasnya”, tegas Taajudin. (farought)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...