![]() |
Penyuluhan bahaya narkoba di Klaten |
Menurut Taufiq suatu
daerah dikatakan darurat narkoba bila angka prevalensinya mencapai 2%. (Angka
prevalensi adalah jumlah kasus penyakit, orang terinfeksi, atau kondisi pada
suatu waktu tertentu, dihubungkan dengan besar populasi darimana kasus
berasal). Sementara di Jawa Tengah angka
itu sudah mencapai 1,96%. Maka Jawa tengah sudah lampu kuning untuk bahaya
narkoba.
Ceramah nasional penanggulangan narkoba yang menampilkan Brigjen Polisi DR Viktor Pujiadi
dari BNN pusat ini. diadakan atas kerjasama antara Ikatan Purnakarya
Pendidikan Klaten (IPPK), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Klaten, Ikatan Istri
Dokter Indonesia (IIDI) Cabang Klaten, dan Badan Narkotika Nasional (BNN)
Pusat.
Dalam Ceramah yang berlangsung menarik ini, Brigjen Victor
menyampaikan materi dengan model edutaimen
atau perpaduan antara edukasi dan entertainmen. Dalam ceramah itu, peraih
gelar dokter termuda se Indonesia itu memaparkan mengenai pencegahan serta pemberantasan
penyalah gunaan dan peredaran gelap narkoba.
“Rumah sakit itu juga menggunakan narkoba, tapi untuk keperluan medis dan pengobatan. Sehingga
kesimpulannya yang dilarang itu adalah penyalah gunaannya.
Karena penyalahagunaan narkoba akan
berakibat fatal dan membahayakan. Untuk itu kita harus perang terhadap narkoba”, tegasnya.
Sementara Ketua IPPK Klaten Joko Sutrisno melaporkan, ceramah penanggulangan
narkoba ini diikuti oleh 250 pelajar SMP, 100 pelajar SMA/SMK, dan 100 undangan. Sebelum ceramah
penanggulangan narkoba, diadakan ikrar pelajar anti narkoba, penandatangan
kerjasama IPPK dan MUI Klaten dalam mencegah dan menanggulagi narkoba melalui pendidikan
karakter dan budi pekerti, diteruskan
pelantikan pengurus Gerakan Nasional Anti Narkotika
(Ganas Anar) MUI Klaten. (laurent)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...