![]() |
Bupati Klaten Hj Sri Hartini berboncengan dengan camat Cawas M Nasir tinjau banjir. |
Klaten Mattanews.Com
– Dengan mengendarai sepda motor vario, Bupati
Klaten Hj Sri Hartini Jum’at siang (25/11) mengunjungi lokasi bencana banjir di
Karangasem, Cawas, Klaten Jawa Tengah yang diakibatkan jebolnya tanggul sungai
Gamping. Berboncengan dengan camat Cawas Moh Nasir Bupati turun langsung
kesungai gamping yang jebol karena tak mampu menampung luapan air dari sungai
Jaran yang berasal dari lereng pegunungan Kendeng Gunung Kidul.
Dengan menggunakan sepatu bot,
didampingi kepala BPBD Klaten Bambang Giyanto, sekda Joko Sawaldi dan camat
Cawas Moh Nasir, tanpa canggung bupati turun kesungai melihat langsung dan
berdialog dengan para relawan yang berada dilokasi dalam rangka upaya pemantauan.
Bupatipun tampak serius mendengarkan laporan kronologi kejadian yang disampaikan
camat Cawas Moh Nasir.
![]() |
Tanggul sungai Gamping jebol sepaanjang 25 meter |
“Jika bencana banjir setiap tahun
terjadi seperti yang disampaikan pak camat, maka saya minta agar tahun depan
kejadian seperti ini tidak terjadi. Untuk itu saya akan perintahkan dinas
terkait seperti PU termasuk Bapeda untuk mengkaji dan menghitung berapa besar
dana yang dibutuhkan agar masalah tanggul di Karangasem bisa segera
terselesaikan. Saya ingin musim penghujan tahun depan kejadian seperti ini
tidak terjadi lagi ”, demikian ditegaskan Bupati menanggapi bencana banjir tahunan
di karangasem dengan sebab persoalan yang sama yakni jebolnya tanggul.
Selain melakukan peninjaun Bupati
Sri Hartini juga berkenan memberikan berbagai bantuan akomodasi serta berbagai
peralatan agar masalah banjir dapat segera diatasi. Untuk itu bupati meminta
agar tim SAR, BPBD serta para relawan dan masyarakat bisa bekerja sama gotong
royong agar kesusahan warga khususnya petani atas musibah banjir dapat segera
tertolong.
![]() |
85 hektar tanaman padi berumur 2 minggi tergenang air bah |
Sementara Camat Cawas M. Nasir
menjelaskan banjir di Karangasem terjadi dua kali. Pertama terjadi pada tanggal
10 November lalu disusul jebolnya kembali tanggul sungai Gamping pada 22
November yang akhirnya menggenangi areal persawahan petani seluas 85 hektar.
Akibat kejadian tersebut kerugian ditaksir mencapar Rp 850 juta, dimana petai
mengalamai 2 kali gagal tanam.
Tanggul sungai Gamping yang
memiliki ketebalan 5 meter dan ketinggian 6 meter jebol sepanjang 25 meter
karena tak mampu menahan luapan air bah dari sungai Jaran yang berasal dari
pegunungan kendeng Gunung Kidul yang bermuara di sungai Gamping. Akibatnya
tanggul jebol dan menggenangi persawahan petani.”Saya berharap agar Bupati segera
mengambil langkah cepat dan tepat agar masalah banjir di cawas bisa segera
tertangani”, harapnya(tev)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...