![]() |
Air sungai saat turun hujan sudah rata dengan tanggul sungai yang rawan jebol. |
“Saat ini warga Bayat dan seluruh
elemen relawan dan Muspika siaga penuh selama 24 jam. Jika turun hujan deras,
kami dan petugas yang ada langsung melakukan patroli lapangan sepanjang aliran
sungai Dengkeng yang memanjang mulai dari desa Mbogem hingga desa Talang”, ujar
Camat Bayat Edy Purnomo.
![]() |
Edy Purnomo Camat Bayat Klaten |
Menurut Edi hampir semua desa di
wilayah Bayat sepanjang aliran sungai Dengkeng rawan tanggul jebol. Hal ini
terjadi karena tidak lancarnya arus sungai karena banyak sampah yang menghambat
arus air. Daerah terbanyak memiliki titik rawan ialah Desa Wiro ada 3, Jotangan
2 titik, Talang 2 titik, Kebon 2 titik dan desa Tawangrejo 1 titik.
Guna mengantisipasi terjadinya
banjir dan tanggul jebol lanjut Edy pihaknya terus melakukan gerakan gotong
royong membersihkan sampah sungai yang menghambat jalannya air. Selain itu
telah diupayakan pula pemasangan bronjong (kawat berisi batu), pembuatan
tanggul darurat dengan karung berisi pasir serta memasang patok penahan.
Selain banjir lanjut Edy, wilayah
Bayat juga diancan adanya rawan longsor. Beberapa titik yang saat ini terus
dipantau ialah wilayah gunung Pegat yang ada di desa Krakitaan atau sebelah
timur Rowo Jombor, gunung Cakaran dan Njabalakat di Paseban serta gunung Gjah
di desa Jarum. “geografi Bayat ialah daerah rendah namun berbukit, sehingga
jika hujan rawan banjir dan longsor”, ujarnya.(tev)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...