![]() |
Ratusan warga padati kantor Dukcapil Klaten Jawa Tengah |
Pada hari hari biasa kantor
Dukcapil Klaten hanya memproduksi 300 keping setiap harinya. Jumlah tersebut
kini melonjak seratus persen, dimana dalam setiap hari rata-rata ada sekitar 700
hingga 800 warga yang ingin mencari KTP. Padahal stok keping KTP sangat
terbatas dimana Dukcapil Klaten hanya mendapat pasokan 3000 keping KTP dalam
seminggu. Akibatanya banyak pencari KTP yang harus rela antre sejak pagi atau
menunggu jadinya KTP nya hingga berhari-hari.
Terkait hal tersebut Kepala
Dukcapil Klaten Widya Sutrisna menjelaskan sejak adanya ketentuan dari Mendagri
terkait E-KTP, jumlah pencari E-KTP naik secara signifikan. Lonjakan yang
dratis hingga seratus persen membuat seluruh staf kantor Dukcapil Klaten setiap
harinya rata-rata pulang hingga larut malam.” Saya dan beberapa anak buah
setiap hari baru meninggalkan kantor sekitar pukul delapan malam. Semua staf
memang saya intruksikan agar sigap dan cepat dalam memberi layanan pada masyarakat,
sehingga pulang hingga larut malam”, ujarnya.
![]() |
Petugas pembuat E-KTP bekerja hingga jam 20.00 malam |
Sering terjadinya keterlambatan
waktu pada pembutan E-KTP di Dinas Dukcapil Klaten, Widya menjelaskan hal itu
disebabkan ada 6 kecamatan di Klaten yang tidak bisa melakukan proses E-KTP.
Enam kecamatan tersebut antara alain, Kemalang, Ceper, Bayat, Jatinom Delanggu
dan cawas. Sehingga para pencari E-KTP di enam wilayah tersebut
berbondong-bondong datang langsung ke kantor Dukcapil. Selain itu keterbatasan
keping juga sangat berpengaruh pada jumlah dan kecepatan layanan.
Dalam kesempatan tersebut Kepala
Dukcapil Klaten juga menghimbau bagi warga Klaten yang belum melakukan E-KTP
untuk tidak panik. Karena adanya batasan waktu pembuatan E-KTP hingga akhir
September hanya berlaku bagi mereka yang sudah berhak memiliki KTP. Jika hingga
batas akhir yang bersangkutan tidak melakukan maka data kependudukannya akan “dibekukan”
sementara hingga yang bersangkutan melakukan rekam data.
Untuk itu pihaknya hingga ssaat
ini terus melakukan upaya sosialisasi dengan berbagai cara, baik layanan
keliling juga mengoptimalkan peran Kepala, desa dan camat. Hal ini mengingat
hingga saat ini data terakhir ada 83.403 penduduk Klaten yang belum melakukan
rekam data. (hil)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...