![]() |
Edy Purnomo Camat Bayat Klaten |
“Saya tidak tahu metode serta
ukuran apa yang dipakai, kenapa Bayat bisa masuk zone merah, padahal jika kita
lihat perkembangan perekonomian rakyat dan usaha kecil di Bayat relatif naik
secara siginifikan. Inilah yang menjadi tantangan saya sebagai pejabat wilayah
bisa menghapus warna merah”, demikian tegas Edy Purnomo camat Bayat saat
bincang bicang dengan Mattanews.
Saat ini lanjut Edi penduduk
Bayat sekiatar 63 ribu jiwa tersebar di 18 desa yang membentang mulai dari
perbukitan kapur utara hingga lereng pegunungan Kendeng yang berbatasan dengan
wilayah Kabupaten Gunung Kidul. Memang diakui dari 18 desa yang memiliki
potensi lahan pertanian tidak banyak. Misalnya Wiro, Talang, Tawangrejo,
Jotangan, Ngerangan, Kebon dan beberapa desa lainnya. Sementara desa lain hanya
memiliki lahan sawah tadah hujan dan tegalan dan hanya bisa panen setahun
sekali.
“Pertanian memang bukan andalan
produk wilayah ini, keterbatasan lahan dan air membuat kami mengalihkan sentra
industri kecil seperti batik, gerabah,
kerajinan serta lurik serta perikanan sebagai roda perekonomian warga. Dan
hasilnyapun cukup menggembirakan, maka saya optimis kedepan Bayat tak lagi bisa
dikatakan daerah miskin di Klaten”, tegasnya.
![]() |
Warga Nengahan Bayat saat menerima bantuan dari Bupati Klaten Hj Sri Hartini. |
Diakui Edy saat dirinya masuk
pertama kali di bayat jumlah rumah yang tidak layak huni ada sekitar 5700 buah.
Hal ini terjadi karena kondisi ekonomi warga yang memang kurang beruntung.
Namun angka tersebut kini hanya tinggal sekitar 999 rumah yang belum dipugar.
Taipi dirinya yakin tahun depan angka tersebut akan semakin kecil seiring
semakin majunya taraf hidup masyarakat Bayat dan adanya perhatian dari Bupati
Klaten Hj Sri Hartini lewat program RTLH.
“Membangun ekonomi kreatif dan
memberdayakan potensi alam yang ada seperti gerabah, perikanan dan kerajinan
rakyat seperti tenun batik dan lurik, akan terus kita genjot dalam upaya
memberdayakan tingkat perekonomian penduduk, sehingga mereka bisa hidup lebih
sejahatera. Dan untuk meraih itu, maka saya lebih baik tinggal dirumah dinas
Camat dari pada dirumah pribadi karena bisa berbaur dengan warga.”, tegas Edy
Purnomo.(neo suzegy)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...