![]() |
Warga Bogor Cawas antre air bersih bantuan PDAM Klten |
Klaten Mattanews.com
– Ribuan warga Desa Bogor, Kecamatan Cawas, Klaten
Jawa Tengah terpaksa membeli air untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari
harinnya. Sejak gempa tahun 2006 air sumur warga kotor dan tercemar dengan warna
hitam, namun kondisi semakin parah dalam tiga tahun terakhir, tanpa ada penanganan
serta perhatian dari pemerintah daerah. Sementara ajuan untuk memasang jaringan
air PDAM hingga kini tidak pernah ditanggapi.
“ Sejak terjadi gempa tahun 2006
silam banyak sumur warga yang sudah mulai tercemar, berwarna hitam atau putih
dengan kadara kapur yanag sangat tinggi. Namun sejak tiga tahun terakhir ini kondisi
air semakin parah, sehingga warga tak berani mengkonsumsi. Warga terpaksa
membeli air untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari hari”, ujar Kepala Desa
Bogor Joko Riyanto S.Hut usai menerima bantuan droping air dari PDAM Klaten
Kamis (11/8).
Menurut Kepala sekitar 2300
warganya kini mencukupi kebutuhan airnya dengan cara membeli, dengan harga Rp
3000/drigen dengan kapasitas 20 liter. Setiap harai warga rata rata memerlukan
2 hingga 4 drigen air bersih tergantung besar kecilnya jumlah keluarga. Namun
jika ada hajat warga membeli dengan cara memesan pakai tengki air.
![]() |
Mbah Wiryo bersama Direktur PDAM Klaten Irawan Margono |
Kondisi memprihatinkan warga ini
lanjut Kepala Desa sudah berlangsung sejak terjadi gempa 2006. Namun warga baru
benar-benar merasakan dalam tiga tahun terakhir ini. Upaya yang dilakukan pihak
desa ialah mengajukan sambungan jaringan air PDAM. Namun sudah hampir dua tahun
ajuan disampaikan, hingga kini belum ada respon.”Hampir seluruh warga siap
menjadi pelanggan PDAM. Yang penting kebutuhn air bersih warga terpenuhi. Namun
entah apa sebabnya ajuan kami belum direspon PDAM Klaten”, ujar Kepala Desa.
Beberapa warga saat ditemui
mengaku sangat berharap jaringan PDAM masuk ke desanya agar mereka tidak
kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Walau harganya tidak terlalu mahal
yakni Rp 3000/drigen, namun jika dilakukan setiap hari banyak menyita waktu
mereka. Air bersih mereka gunakan hanya untuk keperluan memasak. Sedang untuk
kebutuhan mandi mereka masih tetap menggunakan air sumur.” Warga berharap ibu
Bupati mau memperhatikan nasib warga Bogor agar jaringan air PDAM segera bisa
masuk Bogor, sehingga warga tidak repot-repot beli dari”, ujar warga.
Direktur Utama PDAM Klaten Irawan
Margono mengakui sudah menerima ajauan sambungan jaringan warga Bogor sejaak
beberapa waktu lalu, namun hal tersebut belum bisa dilakukan segera karena
debit air yang sangat terbatas.
“Masalah kita adalah terbatasnya
debit air yang ada. Jika kita pasang jaringan tapi tidak punya air ya percuma
mas. Sementara ajuan penambahaan debit air dari umbul Cokro yang kita sampaikan
hingga kini belum ditanggapi”, ujarnya.(tev)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...