![]() |
ilustrasi wartawan gadungan dalam menjalankan aksinya |
Pelaku mengaku bernama Yudi
wartawan Radar Jawa Pos Pers. Sementara pelaku lain yang bernama Ali Mustofa
mengaku sebagai anggota DPRD. Modus kedua pelaku ini pertama menelpon sasaran dengan kata-kata baik. Jika ditanggapi mereka akan datang dan ujung-ujungnya minta sejumlah uang. Namun Jika tidak ditanggapi maka pejabat yang bersangkutana akan dimaki-maki dengan kata kata kotor dan kasar.
Beberapa kepala SKPD kepada
sejumlah wartawan mengaku sempat menjadi target operasi dua pelaku tersebut.
Bahkan salah satu kepala SKPD di Klaten sempat memperlihatkan SMS dari pelaku
yang nadanya mengancam dengan kata kata kotor.
“Sejak tadi pagi saya dan staf
saya diteror dengan telepon dan SMS, tapi semua tidak saya tanggapi, karena
sebelumnya saya sudah diberitahu dari kantor Bapeda, jika pelaku melakukan hal
sama disana namun dapat digagalkan”, ujar salah satu kepala SKPD.
Beberapa staf di kantor
Bapeda Klaten membenarkan jika beberapa hari lalu ada dua oknum yang mengaku
wartawan Radar Jawa Pos Perss dan anggota DPRD yang datang ke kantornya dan
meminta sejumlah uang. Namun permintaan ditolak karena selain tidak wajar
dilakukan seorang wartawan, gerak gerik mereka mencurigakan.
”Kebetulan disini ada mantan
wartawan Wawasan yang tahu semua siapa saja wartawan yang bertugas di Klaten,
sehingga begitu gagal melakukan operasi di bapeda,tampaknya mereka amencari
sasaraan lain”, ujar sumber.
Sejumlah wartawan
yang bertugas di Klaten menegaskan dan meminta agar seluruh pejabat dijajaran
Pemda Klaten baik yang ada di lingkungan Pemda hingga pelosok desa berani
menolak tegas jika ada oknum wartawan atau LSM yang melakukan aksi pemerasan
dengan dalih apapun. Jika meresa takut dan ragu pejabat bisa langsung lapor ke
polisi atau menghubungi wartawan yang yang bertugas di Klaten guna
konfirmasi kebenarannya.
“Tidak ada wartawan di Klaten yang bernama itu. Kejadian seperti ini bukan kali
pertama, maka saya menghimbau pada seluruh jajaran PNS di Klaten dan masyarakat
luas jangan mudah percaya dengan orang yang mengaku wartawan yang ujung
ujungnya minta sejumlah uang atau mengatas namakan teman teman wartawan.
Laporkan aparat biar mereka diringkus, karena ini jelas penipuan dan pemerasan. Bahkan sasaraan mereka tidak hanya pejabat di lingkungan Pemda tapi sudah merambah sampai tingkat kepala desa dan para guru serta UPTD”,
tegas sejumlah wartawan.(tev)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...