![]() |
Peresmian Program layanan masyarakat; Matur Ibu.demi kemajuan Klaten |
Usai pelaksanaan upacara yang diikuti oleh
puluhan personil berseragam Keprajuritan Kraton Surakarta, Bupati berkenan meresmikan
Program Layanan Pengaduan kabupaten Klaten dengan sebutan MATUR IBU. Peresmian
Layanan ditandai dengan penandatanganan MOU oleh 4 perwakilan SKPD ( DPU, Dinas
Pendidikan, Dinas Kesehatan dan BUMD).
Bupati Klaten Hajah Sri Hartni dalam
sambutannya (berbahasa Jawa) mengatakan, keberhasilan pelaksanaan pembangunan
di Klaten menjadi tanggung jawab semua warga masyarakat. Sehingga semua warga
baik dari kalangan aparat pemerintah dan warga masyarakat yang lain dapat
bekerja bersama secara terpadu menuju kabupaten Klaten yang maju, mandiri dan
berdaya saing.
Untuk itu lanjut Bupati dengan adanya Layanan
Pengaduan dalam bentuk Matur Ibu, diharapkan semua pengaduaan, masukaan serrta
kritik saran dara maasyarakat yang bersifaat membangun dapat ditampung untuk
selnjutnya ditindak lanjuti sesuai dengan bidang yang menanagani. Bupati
mengatakan, Layanan pengaduan menunjukkan dalam melaksanakan pembangunan peran
serta masyarakat sangat diharapkan.
”Dalam rangka menuju Klaten Yang maju
mandiri dan berdaya saing, kita perlu kerja bareng dan mendengar semua aspirasi
rakyat. Untuk itu keterbukaan dan kesempatan yang kita buka lewat program matur
ibu, hendaknya dapaat dimaanfaatkan oleh semua pihak dalam mendukung suksesnya program
pemerintah”, ujar Bupati.
Layanan aduan bagi warga yang ingin
berpartisipasi dan peduli terhadap kemajuan Klaten bisa dilakukan melaui alamat
Website://maturibu.klatenkab.go.id
atau emaile maturibu@mail.klatenkab.go.id
atau akun twiter humas kab klaten atau langsung ke Bagian Humas Setda Kab Klaten
Jalan Pemuda 294 Klaten.(mas/red/han)
Rakyat dan pemerintah harus bersatu dalam mewujudkan Kota Klaten yang maju, mandiri dan berdaya saing itu sangat baik sekali. Tapi pemerintah juga harus bijaksanan dalam hal pembangunannya, yaitu dalam hal penataan kota dan daerah pedesaannya. Seperti untuk pertanian yang tanahnya subur harus tetap dilestarikan penggunaannya jangan sampai demi modernisasi mengorbankan tanah pertanian, karena dari tanah pertanian juga bisa menarik para wisatawan seperti di daerah Jogjakarta.
ReplyDelete