![]() |
Ketua KONI Klaten H.Otto Saksono ST |
Tiga kali menjabat ketua Gapensi
dan Kadin Klaten, suami mantan mbak Jawa Tengah Apriliani ini, ternyata juga dipercaya
“ngurusi” atlet Klaten sebagai ketua KONI Klaten. Pada saat itu ada harapan
besar dari masyarakat Klaten dunia olah raga Klaten akan bangkit dan melahirkan
atlet berprestasi Nasional dibawah binaanya.
Namun apa yang diharapkan warga
Klaten sulit terwujud. Tak ada satupun pretasi Nasional yang bisa dibanggakan. Bahkan
banyak atlet Klaten yanag terpaksa lari dan memilih menjadi warga non Klaten
demi mengejar prestasi dan masa depan. Dan ini bagi saya sebuah tragedi. Mengapa itu terjadi?.
“Melihat dunia olah raga Klaten, sangat
memperihatinkan dan menyedihkan. Ibarat pepatah “semut mati diladang gula”. Banyak
atlet dari Klaten yang terpaksa go Nasional demi mengejar karier dan masa
depan. Mereka sulit mengembankan prestasi disini karena memang tidak ada sarana
dan prasana untuk mereka. Maka jaangan salahkan mereka jika harus pindah
kewarganegaraan” Ujar Otto Saksono saat menerima Mattanews, dirumahnya di
bilangan kampung Damaran Jalan Merapi Klaten.
Menurut suami mantan mbak Jawa Tengah
Hj Aprilliani ini, sebenarnya Klaten gudang atlet berprestasi. Namun sejauh ini
pemerintah darah tak penah menggarapnya dengan baik. Maka banyak atlet Nasional
yang mampu membawa harum nama bangsa berasal dari Klaten. Namun mereka bukan
lagi orang Klaten. Banyak atlet Klaten “dibeli” daerah lain, dan kita hanya
diam tanpa mampu mencegah apalagi melarang.
![]() |
Stadion Trikoyo Klaten |
Jika Klaten ingin beprestasi,
maka Pemerintah daerah harus berani “ngeragati” olah raga Klaten. Klaten harus
berani membuat sport center dan menggandeng swasta ikut berperan aktif didunia
olah raga ikut "ngopeni" atlet Klaten. Tanpa itu menurut Otto prestasi di Klaten tidak akan pernah
maju. Karena disitulah biang dan akar permasalahan, mengapa prestasi olah raga
Klaten “mlempem”.
“Saya sangat berharap banyak pada
Bupati Klaten yang baru, ibu Hajah Sri Hatini, mau memperhatikan olah raga di
Klaten. Karena tanpa kepedulian sosok pemimpin, olah raga di Klaten akan terus berjalan
merangkak seperti sekarang. Saatnya Klten punya sport center demi meraih
prestasi, dan ini kesempatan Beliau dalam membuat gebrakan di era
pemerintahannya yang baru”, ujarnya berharap.
Saat ini memang tidak ada lagi
yang bisa dibanggakan lagi dari Klaten. Predikat lumbung padinya Jawa Tengah atau
derah peyangga pangan, sudah luntur dan tinggal slogan, karena banyak sawah
telah beralih fungsi menjadi lahan industri. Dunia seni dan budaya, tidak ada
yang menonjol. Dan kalau mau jujur yang terkenal dari Klaten saat ini hanya
stempel negatif yakni “sarang TERORIS”.(red)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...