![]() |
Salah satu peserta dilarikan ke Posko kesehatan terdekat |
Terlihat beberapa
ambulan dari PMI Klaten, RSUD Bagas Waras , RSJD Soedjarwadi, RSUP Soeradji Diponegoro,
RSI Klaten, Dinas Kesehatan, keluar masuk ke GOR mengangkut peserta yang mengalami
pingsan. Bahkan ada peserta dari SMK N 1 Klaten harus dibantu perbafasan dengan
tabung oksigen sebelum dilarikan ke Rumah Sakit. Selain itu banyak siswa yang
mengalami kejang.
Diki Bagas Limawan,
salah satu peserta mengaku kecapekan menempuh perjalanan dari Kepurun sampai ke
GOR. Pelajar kelas 8 SMP N 1 Kebonarum ini mengaku tetap semangat dan rela
menahan sakit demi mengharumkan nama abaik sekolah.“Rasane balung kaya tugel
kabeh Mas. Sing marakke ora kuat niku mergo panase ora karuan, sikile kaya
kobong. Tapi mboten napa-napa, demi sekolah. (Tulang saya serasa patah semua
Mas. Yang membuat tidak kuat adalah cuaca yang sangat panas, kaki saya seperti
terbakar. Tapi tak mengapa, semua demi sekolah ),” jelas Diki setelah memasuki
garis finish.
Menurut informasi, penilaian
juri berdasarkan kecepatan, keutuhan regu, semangat serta keseragaman.
Sementara Penjurian dilakukan oleh tim MGMP Pendidikan Jasmani SMP, serta Juri
tempel dari siswa-siswi SMA/SMK. Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan
Pariwisata Pemuda Dan Olah Raga (Disbudparpora) Kabupaten Klaten, Joko Wiyono
tidak dapat dikonfirmasi karena tidak ada di Gor Gelarsena Klaten.(roky/red)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...