![]() |
Joko Wiyono Kepala Disparpora Klaten |
Klaten Mattanews.com – Sebuah festival
seni budaya akan digelar Pemda Klaten diakhir penghujung tahun 2015. Dengan
dana sebesar Rp 3,2 milliar tampaknya Bupati Klaten H. Sunarno SE akan memberi
hadiah yang istimewa bagi rakyatnya untuk bersama sama larut dalam kegembiraan
menikmati berbagai hiburan yang akan digelar diberbagai tempat dan disetiap
kecamatan.Mulai dari pagelran seni seperti keroncong, konser rakyat, ketoprak,
wayang kulit, kuliner hingga kerajinan akan memanjakan masyarakat Klaten mulai
September hingga akhir Nopember 2015.
“Kita ingin bergembira bersama rakyat. Ini pesta rakyat dari rakyat untuk
rakyat. Tidak salah jika pemda menganggarkan dana sebesar ini untuk kepentingan
dan menghibur warganya. Dan saya berharap banyaknya potensi budaya asli yang
kita tonjolkan akan menggugah generasi muda Klaten untuk lebih mencintai budaya
aslinya ketimbang budaya luar. Dan semoga niatan yang baik dari Pemda untuk
memberi hiburan pada warganya tidak disalah artikan”, demikian Bupati Klaten H.
Sunarno.SE ketika dimintai tanggapannya tentang festival budaya.
Anggaran dana kesenian
sebanyak Rp 3,2 milyard yang diselenggarakan bertepatan dengan pemilihan daerah
(Pilkada) 2015 ini, memang multi
tafsir dan dipandang memiliki muatan politis.
Mengingat tahun sebelumnya, dana yang dianggarkan hanya sebesar Rp
300 juta yang juga alokasi dana dari APBD (Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah) Klaten, Jawa Tengah.
Sementara Ketua II Dewan Kesenian Klaten, F.X
Setyawan, kepada wartawan mengatakan, berkaitan dengan kebijakan
publik yang berupa Perda nomer 2 tahun 2014, maka pemerintah daerah wajib
mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya bersama masyarakat.
“Untuk
tahun ini (2015) murni dianggarkan sebesar Rp 3,2 milyard yang dialokasikan
dari APBD perubahan 2015,” katanya. Dijelaskan Setyawan, dari anggaran sebesar
itu, untuk program/kegiatan dewan kesenian Klaten, senilai Rp 500 juta untuk
pembangunan patung budaya/wayang bersama Pasren. Masing-masing lokasi dibangun satu
patung menampilkan tokoh pewayangan yakni Gatutkaca serta Bima. Karena waktu mepet, tahun ini hanya akan terpasang dua
patung dulu, dilanjutkan tahun 2016.
Lebih
jauh, Di mengatakan, kegiatan yang diagendakan serta dibiayai melalui hibah APBD tak bakal
ditumpangi kegiatan politik seperti kampanye. Gelaran tersebut murni
dimaksudkan untuk pelestarian budaya di Klaten.“Sama
sekali tidak ada muatan poltiknya, dan juga tidak ada kaitannya dengan kampanye. Jadi,
ini murni untuk pengembangan dan pelestarian budaya,” jelas mantan anggota DPRD Klaten dari
Fraksi Golkar, Kamis (10/9).
Menurut Setyawan Pemkab memiliki kewajiban
terkait pemgembanngan dan pelestarian kebudayaan, dan di Klaten ini ada
peraturan daerah tentang pelestarian bahasa dan budaya Jawa. Hal ini perlu ditumbuh kembangkan dan
dilestarikan demi keberlangsungan budaya Jawa itu sendiri agar tidak punah
karena itulah jati diri kita yang sebenarnya, dimana budaya leluhur memiliki
nilai dan filosifi tinggi (son/tev)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...