![]() |
Para calon jemaah haji Klaten |
Kepala Kantor
Kementrian Agama Klaten, Mustari mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi akan
bertanggung jawab secara penuh terhadap proses ibadah haji di tanah suci
termasuk ketika terjadi musibah yang dialami oleh para jamaah.
“Perestiwa
beberapa hari yang lalu hingga menewaskan ratusan calhaj akibat runtuhnya
alat berat, Pemerintah Arab Saudi akan bertanggungjawab,” ungkapnya kepada
wartawan, Selasa(15/9/2015)siang.
Untuk mengantisipasi
hal tersebut, kata dia, seluruh calhaj dari Klaten diharapkan untuk
berhati-hati ketika memasuki area perluasan Masjidil Haram, terutama dilokasi
yang sedang dibangun dan terdapat crane.“Kita semua tidak tahu apa yang akan
terjadi, semua itu diluar dugaaan manusia. Karena apapun yang terjadi
semua itu merupakan kehendak Allah,” jelas Mustari.
Kendati demikian,
lanjut Mustari, kondisi di Arab Saudi dengan adanya badai tersebut tidak
menentu. Proyek perluasan Masjidil Haram tersebut sudah dilaksanakan sejak
lama, dan baru tahun ini terjadi peristiwa adanya bade, hujan lebat dan petir. Atas kejadian tersebut seluruh calhaj harus
menerima dengan ikhlas dan menyerahkan diri kepada Allah SWT, sebab,
bagaimanapun pergi berhaji harus mempunyai niat yang ikhlas.
Dikatakan Mustari,
calhaj tahun ini sebanyak 757 orang yang terbagi dalam tiga kloter.
Yakni, kloter 69 sebanyak 330 calhaj yang tergabung jamaah dari Kabupaten
Sragen, kloter 70 sebanyak 354, dan kloter 72 ada 73 orang bergabung dengan
Boyolali dan Wonogiri.
“Satu calhaj kloter 69
asal Karanglo, Klaten Selatan Sulistyawati batal berangkat karena masih dirawat di RSI
Klaten. Kalau mereka mendapat rekomendasi dari dokter dinyatakan sehat, maka
bisa mengikuti kloter terakhir 74 yang diberangkatkan dari Solo,”pungkasnya.
(son/red).
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...