![]() |
Salah satu di desa Gajamprit Klat |
Diakaui Sri Rahayu, adanya sms dari jamaah Hindu
lainnya, untuk memberitaukan kepada jamaah Hindu lainnya untuk berjaga-jaga dan
mengantisipasi adanya serangan dari orang yang tidak bertanggungjawab.
“Himbauan itu katanya datangnya dari Polda Jateng.
Polda mengintruksikan kepada jamaah Hindu untuk menjaga tempat ibadah bersama
jajaran kepolisian terdekat,” ungkapnya kepada wartawan saat ditemui diruang
kerjanya, Rabu(16/9/2015)siang.
Mendengar
adanya isu akan terjadinya pengrusakan Pura yang diterima melalui sms tersebut, Penyangga Pura
Pucangsari Desa Srebegean, Ceper,
Klaten, Suwardi, langsung memberitahukan kepada jamaah yang lain untuk siap siaga kemungkinan ada serangan.“Pihak kepolisian mengintruksikan kepada jamaah
Hindu, apabila menemui orang
yang tak dikenal mendekati Pura, Vihara diaharapkan segera melapor kepada petugas kepolisian terdekat,” terang dia.
Terkait hal itu, Kapolres Klaten AKBP Langgeng
Purnomo melalui Kasubag Humas AKP Sugeng Handoko
membenarkan adanya perintah penjagaan Pura, Kuil dan Vihara dari Polda Jawa Tengah.
“Mendapat intruksi itu, kami langsung siaga satu
ditempat Pura, Kuil dan Vihara. Ada 47 Pura dan puluhan Vihara dan Kuil yang
ada di Klaten. Kami akan terus melakukan pemantauan adanya isu pengrusakan
tempat ibadah itu hingga kondusif,” (son/red).
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...