![]() |
Kepala Disnakertras Klaten Sugeng Hariyanto didamping Kasi Pembinaan Bid Transmigrasi, Bambang. |
15 KK asal Klaten yang kini
menetap di Desa Lore Pore, Poso, Sulawesi tengah berangkat menuju “tanah
pengharapan” sekitar tahun 2009 lalu. Sekitar 59 jiwa ini mendapat fasilitas
dan perlengkapan dari pemerintah guna membuka ladang tanaman kopi. Dan karena
hasil kerja keras dan kemauan untuk maju yang begitu tinggi, kelompok ini
justru keluar sebagai juara I tingkat Nasional, yang diikuti oleh seluruh
masyarakat transmigran yang tersebar di Inonesia.
![]() |
Ladang Sawit milik petani transmigrasi |
“Kita baru saja pulang dari Kalimantan
dalam rangka melihat langsung kondisi para transmigran asal Klaten, serta
lokasi bagi calon transmigran yang akan berangkat tahun depan. Dalam kesempatan
tersebut kita mendapat sesuatu yang membanggakan serta mengharukan, dimana para
transmigran asal Klaten keluar sebagai juara I tingkat Nasional, dan hampir
semua transmigran asal Klaten sukses dirantau, karena dikenal sebagai orang
yang ulet dan mau kerja keras”, demikian ditegaskan Kepala Disnakertrans Klaten
Sugeng Hariyanto diruang kerjanya.
Terkait minat masyarakat yang
sudah tidak begitu tertarik terhadap program transmigrasi, Sugeng menjelaskan
semua tidak benar, khusunya bagi warga Klaten. Karena hampir tiap tahun banyak
warga Klaten yang ingin ikut program Transmigrasi. Seperti pada tahun ini, dimana
Desember mendatang Klaten akan memberangkatkan 55 KK menuju kawasan Enggano
yakni, desa Malakoni, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara.
![]() |
petani kopi saat panen |
“ Minat warga Klaten terhadap
program transmigrasi sangat baik dan responsif. Apalagi di tanah baru ( lokasi
transmigrasi) banyak warga Klaten yang sukses dan berhasil. Sehingga kedatangan
warga Klaten di tanah baru sangat dinatikan penduduk setempat”, tegasnya. (get)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...