![]() |
Koalisi ADI yang tidak JAYA lagi. In Memoriam |
Berita politik yang terjadi Sabtu
sore (7/8) cukup menghentak rakyat Klaten Jawa Tengah. Pasangan balon Bupati Harjanto
– Sunardi yang diusung partai Gerinda, PKS dan Hanura dikabarkan mundur
dari pencalonan. Sebuah kejutan politik yang luar biasa, karena saat itu juga
terjadi pergeseran peta politik di Klaten yang sangat tajam, seiring terjadinya
lobi dan deal politik instan dan cepat yang dilakukan beberapa partai agar
jangan sampai ketinggalan “angkutan” di Pilkada nanti.
Jika Benar Gerinda dan PKS harus
bubar dalam Pilkada ini, maka yang paling terpukul adalah para elit parpol
pemrakarsa koalisi yang saat itu begitu yakin akan loyalitas, militaniseme
partai, sehingga yakin mampu megimbangi kekuatan partai sebelah. Kini koalisi
ADI JAYA sudah tak Jaya lagi. Kalau boleh lebih extrem lagi, ADI JAYA sudah
almarhum dan tinggal kenangan. Egois, ambisi pribadi dan kepentigan golongan telah mencarut marutkan niat bagi
perjuangan mereka sendiri.
PAN dan “Golkar” sempalan koalisi
Adi Jaya yang kini mengusung One Krisnata dan Sunarto serta didukung partai
Demokratpun belum aman betul dari peta dukungan. Ingat keluarnya putusan
Pengadilan negeri Jakarta yang memenagkan kubu Aburizal Bakri dengan putusan
serta merta, membuat kubu munas Bali berkibar kembali. Jika ini terjadi dan
inkrah berpihak pada Munas Bali, maka belum tentun “Golkar Klaten” akan tetap menginap
di “Hotel Galuh” Klaten.
Sementara akan dibawa kemana massa
pendukung partai pengusung Harjanto – Sunardi yang sudah tak bertuan,
tinggal menunggu pasangan mana yang mampu “membeli” dengan kuota tinggi. PKS
jelas sulit merapat ke kubu One – Sunarto karena disitu ada PAN. Sementara
Gerinda dan Hanura akan mencari jalan selamat dan menjadi sniper handal agar
bidikannya tidak meleset.
![]() |
Satu satunya calon Bupati yang murni kader partai |
Dari perjalanan partai pengusung
Balon Bupati dan calon ditampilkan, jelas kaderisasi dan militanisme partai PDI
Perjuangan masih bisa dihandalkan. Tampilnya dua srikandi Sri Hartini – Sri Mulyani
(ibu Yani) yang merupakan kader partai murni, adalah bukti kaderisasi,konsistensi
dan militanisme di tubuh partai banteng moncong putih berjalan dengan baik.
Sehingga dari beberapa pasangan
calon Bupati yang akan maju dalam Pilada Klaten, hanya PDI Perjuangan yang konsisten
mengusung kader partainya. Mahar politik, tampaknya masih merupakan kata kunci
dan lebih berarti bagi partai dalam mengusung calonnya di Pilkada mendatang.
Seperti yang terjadi pada pasangan One Krisnata yang diusung PAN dan Golkar dimana
yang bersangkutan bukan kader partai. Demikian pula pasangan Harjanto - Sunardi. Termasuk pasangan Faauzan dan Sri Harmanto. (red)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...