 |
Irawan Margono SH. Dirut PDAM Klaten |
Klaten Mattanews.com
– Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Klaten telah menyiapkan sedikitnya 5
armada tangki guna mengantisipasi kekurangan air bersih di beberapa wilayah
Kabupaten Klaten Jawa Tengah yang selama ini menjadi langganan kekeringan.
Disamping itu PDAM juga telah menyiapkan tim yang akan bekerja total dengan
model shif guna mencukupi kebutuhan air selama lebaran. Tim ini akan bekerja
siang malam di pos masing masing mengantisipasi jika terjadi gangguan tekhnik
atau kekurangan air bagi warga yang tengah merayakan hari raya Idul Fitri.
“Kami telah menyiapkan armada
berikut tim yang akan kami terjunkan guna mengantisipasi kekeringan di 5
Kecamatan yakni, Kemalang, Karangnongko,
Jatinom, Manisrenggo dan Tulung. Dan sejak sekarang tim sudah mulai bekerja
hingga September mendatang bertepatan dengan HUT PDAM. Karena saat ini
permintaan bantuan sudah datang dari beberapa wilayah termasuk permintaan dari
Kecamatan Kemalang yang minta dikirim sebanyak 158 tangki air guna mencukupi
kebutuhan warganya”, tegas Irawan Margono.SH saat ditemui Mattanews, diruang
kerjanya.
 |
Antre air dimusim kemarau bagi warga Kemalang adalah hal biasa.(Ft.ist) |
Menurut Irawan membantu droping
air bagi warga Kemalang dan sekitarnya adalah kegiatan rutin yang dilakukan
PDAM Klaten dalam kepeduliannya terhadap sesama. Dalam kegiatan tersebut tiap
tahunya PDAM melakukan droping air sekitar 250 hingga 300 tangki air. Sementara
guna persiapan lebaran beberapa tangki dan tenaga sudah disiapkan agar warga
tidak terjadi kekurangan air saat lebaran.
“Petugas kita nanti akan ada
disetiap pos dan kantor cabang. Mereka akan bekerja dengan sistim sfif,
sehingga pelayanan kepada warga bisa maksimal. Sehingga
warga Klaten tidak perlu kawatir kekurangan
air bersih saat berlebaran”, ujarnya.
 |
Antre air air tak memandang usia. Yang penting bisa masak.(ft.ist) |
Kesulitan air bersih saat ini mulai dirasakan warga Kemalang dan sekitarnya. Memasuki musim kemarau bak bak penampungan air mereka yang ada dibelakang rumah sudah mulai kosong dan kering. Warga mulai membeli air bersih guna keperluan sehari hari dengan harga Rp 125.000 hingga Rp 150.000/tangki. Jika musim kemarau, warga lereng Merapi biasanya melakukan aktivitas mandi cuci pakaian di umbul berintik yang berjarak sekitar 7 kilometer. Mereka datang pagi atau sore hari dengan membawa pakaian yang siap dicuci. Sedang air yang mereka beli khusus digunakan unutuk memasak dan kebutuhan hewan piaraan mereka yakni sapi. (tev)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...