![]() |
Munafik jika orang mengatakan Pilkada Klaten nanti bebas uang. |
Joko Karyono dan Sri Hartini
hampir dapat dipastikan telah mengantongi rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan
untuk maju “mewakili” partai bertarung di Pilkada Klaten 9 Desember mendatang.
Sebuah keputusan “terpaksa” yang diambil PDI Perjuangan saat menentukan orang
nomor duanya. Sementara di kubu lain kebingungan justru tampak diperlihatkan
sosok One Galuh Krisnata yang hingga kini masih bingung menentukan siapa yang
akan mendampingi dirinya. Bahkan jika tidak hati hati dan saling ngotot
kepentingan, dipastikan One justru tidak akan mendapat kendaraan politik di
Pilkada nanti.
Koalaisi Adi Jaya seperti analisa
Mattanews “resmi” pecah berkeping keping. Gerindan PKS sepakat membuat koalisi
baru dan mengusung dr Harjanto dan Sunardi sebagai Balon Bupati dan wakil
Bupati di Pilkada mendatang. Sementara PAN yang diharapkan mampu mengusung One
masih menunggu kehadiran Golkar apakah bisa bersatu di Pilkada nanti.
Golkar versi Munas Bali
menjagokan Drs Anang Widayaka sebagai wakil bupati mendampingi One Krisnanta.
Sementara Golkar versi Agung Laksono ngotot mengajukan nama Sunarto M.Hum
sebagai wakil bupati. Jika tidak ada jalan tengah dan mereka sama sama ngotot
dengan jagonya masing masing, maka dipastikan Golkar tidak bisa mengajukan
wakil. Ini Berarti Onepun akan gagal memperoleh kursi karena PAN tidak bisa
mengusung jago sendiri tanpa koalisi dengan partai lain. Padahal Demokrat dan
Nasdem sudah punya “tuan Takur” sendiri. Sedang Hanura sudah resmi “disunting”
Harjanto.
Memilih wakil Bupati sama halnya
memilih istri dalam rumah tangga. Jika salah piih dipastikan rumah tangga tidak
bahagia bahkan cenderung hancur. Maka sebelum menentukan pinangan bagi sang
pendamping, bobot, bebet, bibit sang calon benar benar diperhatikan. Kualitas,
elektabilitas, loyalitas, moralitas serta militanisme hendaknya dijadikan
perimbangan. Jangan sampai orang yang akan mendampingi kita justru “membunuh”
kita dari belakang.
Fiansial memang harga mati bagi
suksesnya kemenangan di Pilada nanti. Uang sangat menentukan di hari coblosan
nanti. Teman, keluarga, saudara, pertai dan moralitas hilang semua. Yang ada
tinggal siapa berani bayar mahal itulah yang dipilih. Maka tak heran jika Balon
Bupatipun mencari pasangan yang mampu membiayai dirinya sendiri, walau kualitas
dan moralitasnya dipertanyakan.(red)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...