![]() |
Mrico Palsu. beredar bebas di pasar pasar Klaten |
Saat itu dirinya belanja di pasar yang terletak di pusat Kota Klaten tersebut. Kecurigaan bermula ketika melihat sesuatu ada yang aneh
dari merica yang dibelinya. Merica yang dibelinya nampak lain dari merica pada
umumnya. Kecurigaan tersebut diperkuat dengan munculnya berita di televisi
terkait beredarnya merica palsu. Setelaah diteliti ternyata benar. Dari merica
yang dibeli seharga 5 ribu rupiah tersebut hanya ada 8 merica asli sisanya
diduga palsu.
“Karena mau puasa, sepulang
jemput anak sekolah saya langsung ke Pasar Gede Klaten untuk belanja persiapan
sahur pertama. Setelah belanja bahan saya bermaksud membeli merica 5 ribu rupiah. Sampai di rumah kok ada yang
aneh dari merica yang saya beli. Karena pernah lihat berita di tv, saya pikir
bahwa itu merica palsu. Dan setelah saya amati, dan rasakan ternyata benar. Dari
merica yang saya beli hanya ada 8 butir merica asli. Lainnya palsu dan saat
saya rasakan rasanya asin seperti tepung,” ungkap Lina.kepada Mattanews, Sabtu
(20/6).
ciri-ciri
merica palsu yang beredar di pasar Klaten mirip dengan merica palsu yang diberitakan
di televisi. Yaitu ketika di hancurkan mirip kapur tulis atau semen, warnanya
putih. Setelah dicicipi rasanya asin dan ketika dicampur air lengket. Diduga
barang ini sudah cukup lama beredar di pasar pasar Klaten. Namun karena belum
pernah ada laporan dinas terkait dalam hal ini Disperindagkop Klaten tidak
pernah melakukan monitoring atau pengecekan ke pasar pasar.
Sehari
setelah kejadian itu tepatnya hari kamis (18/6), Lina bersama ibunya belanja di
pasar yang sama (Pasar Gede Klaten). Karena pengalaman dari merica yang
sebelumnya dibeli, Ibu Lina menolak ketika salah satu pedagang menawarkan
merica. “Sehari setelah kejadian itu saya bersama ibu belanja ke pasar lagi. Salah
satu pedagang menawarkan merica, tapi ibu saya menolak dan mengatakan merica
yang kemarin palsu. Yang saya heran, setelah ibu saya bilang bahwa merica yang
kemarin dibeli adalah palsu, kok tiba-tiba pedagang itu bilang kalau tidak punya
merica karena sudah habis,” jelas Lina.
Sementara
Ucie (29) Warga Mojayan, Klaten Selatan mengaku sudah tidak heran dengan kabar merica
palsu yang beredar di Klaten. Pasalnya sejak 4 tahun lalu, ibu satu anak ini
mengaku sering mendapatkan merica palsu seperti yang heboh diberitakan di
televisi tersebut di Pasar Srago, Klaten. Berawal dari perbedaan yang mencolok
antara merica palsu dengan yang asli, dulu Ucie sempat memilah-milah merica
yang dibelinya dalam bungkuan kertas koran.seharga 2 ribu rupiah. “ciri-cirinya
sama, jadi ketika dipukul bentuknya seperti kapur dan lengket. Tapi saya gak
berani mencicipi karena gak tau bahan yang digunakan berbahaya apa tidak,”
ungkap Ucie (R1/tev)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...