![]() |
Edy Hartanto SH Plt Kepala Dinas Kesehatan Klaten |
“Kita terus melakukan penyuluhan
kepada masyarakat tentang pola hidup sehat, terutama yang menyangkut masalah
perilaku sexs, karena penyakit ini hanya bisa ditularkan lewat cairan vagina
atau sperma serta darah. Sehingga umumnya para penderita penyakit ini adalah
mereka yang menganut pola seks bebas atau gonta ganti pasangan atau melakukan
hubungan sejenis”, demikian ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Klaten Edy
Hartanto SH didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Harry.
Karena jumlah penderita penyakit
ini mengalami trend kenaikan tiap tahunnya, maka pihak Dinas Kesehatan di
Klaten terus melakukan pencegahan preventif dengan terus melakukan penyuluhan
melakukan pada masyarakat dan meningkatkan profesionalisme para tenaga medis di
jajaran kesehatan Klaten agar mampu mendeteksi dini gejala penyakit Aids atau
HIV.
“Saat ini semua petugas laborat
Puskesmas di Klaten sudah memiliki kemampuan untuk memeriksa dan mendeteksi
penyakit Aids atau HIV, kemampuan ini akan kita tunjang dengan pengadaan klinik
manual seksual (KMS) disetiap puskesmas di Klaten. Dengan demikian pendektesian
pencegahan dan penanganan pertama penyakit bisa diketahui sejak dini”,
tegasnya.
Saat ini lanjut Edy bagi
masyarakat yang diduga terkena penyakit HIV atau Aids bisa periksa ke Puskesmas
Jogonalan I yang memang sudah dipersiapkan guna pemeriksaan penyakit tersebut. Kedepan
2 Puskesmas juga dipersiapkan membuka klinik IMS yakni, Puskesmas Karangdowo
dan Puskesmas Delanggu.
![]() |
Harry Kabid P2P Dinas Kesehatan Klaten |
Sementara Itu Kabid P2P Dinas
Kesehaatan Klaten Harry menjelaskan saat ini para penderita HIV dan Aids di
Klaten bisa ditangani di beberapa rumah sakit yang ada di Klaten. Rumah kita
yang sudah bisa menangani penyakit tersebut antara lain, RS Suraji Tirtonegoro
(Tegalyoso), RS Sujarwadi dan Rumah sakit BKPM atau dulu lebih dikenal sebagai
rumah sakit Paru paru.
Menurut Harry Aids atau HIV hanya
dapat ditularkan melalui cairan sperma atau air lendir vagina serta darah
melalui jarum suntik. Sehingga penyakit ini kebanyakan dialami oleh mereka yang
suka melakukan hubungan sexs bebas atau penyimpangan sexs atau hubungan
sejenis. “ Saat melakukan penyimpangan sexs mungkin ada bagian yang lecet dan
mengeluarkan darah. Dari darah itulah penyakit ini bisa tertular atau lewat
jarum suntik”, tegasnya.
Yang perlu dipahami oleh
masyarakat lanjut Harry masyarakat tidak perlu takut berhubungan dengan para
penderita penyakit tersebut, selama tidak melakukan kontak sexs atau
menggunakan jarum suntik yanag dipakai penderita. Karena penyakit ini tidak
bisa menular begitu saja. HIV adalah penyakit dimana sesorang kehilangan
kekebalan tubuhnya, sementara Adis adalah kumpulan penyakit yang begitu komplek
dan biasanya menyerang penderita HIV karena yang bersangkutan tidak memiliki
kekebalan tubuh.
“ Hingga saat Penyakit ini sulit
disembuhkan. Namun penderita HIV atau Aids masih bisa bertahan dengan catatan
harus mendapat perawatan kesehatan rutin dan super extra”, tegasnya.(tev)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...