![]() |
Kepala UPTD Pendidikan Klaten Tengah. H. Moch Isnaeni |
“ Saat ini masih banyak orang tua
yang memaksakan anaknya harus belajar dan masuk sekolah favorite, tanpa melihat
prestasi anaknya. Sikap ini sangat tidak baik bagi bagi perkembangan anak itu
sendiri. Dan perlu dicatat jika saat ini sebaran mutu pendidikan di Klaten
sudah merata dan hampir semua sekolah memiliki prestasi dan kualitas yang
baik”, demikian ditegaskan Kepala UPTD Pendidikan Klaten Kota H. Moh. Isnaeni
kepada Mattanews menyikapi penerimaan peserta didik baru tahun ajaran baru
2015/2016.
Menurut Isnaeni saat ini terjadi
persebaran peningkatan mutu sekolah di Klaten, dimana sekolah yang tahun lalu
ada di peringkat pertama untuk tahun ini melorot ke tingkat dibawahnya. Hal ini
terjadi karena adanya peraan aktif orang tua dan wali murid serta tersedianya
sarpras dan kesiapan anak itu sendiri. Disamping pihak sekolah yang mampu mengoptimalkan
dan mengaplikasikan hasil tryout kepada anak didiknya. Sehingga mampu
menghasilkan kualitas pendidikan yang baik bagi siswa.
Saat ini untuk tingkat SD di
Klaten yang dulu peringkat pertama dipegang SD Negeri III Klaten kini brgeser
ke SD Negeri I Ngepos Klaten. Peringkat ke 2 justru diraih SD swasta Putra
Bangsa disusul SD Negeri Mojayan di peringkat ke 3. Sedang SD negeri III mlorot
ke peringkat IV.
Sementara untuk tingkat SMP
peringkat pertama dipegang SMP Negeri 2 Klaten, peringkat ke 2 ditempati SMP
Negeri Delanggu disusul SMP Negeri Pedan diurutan ke 3. Sedang SMP Negeri I
Klaten ada diperingkat 4 disusul SMP Negeri Cawas diurutan ke 5.
Terjadinya pergeseran peringkat
ini, membuktikan sebaran pergeseran mutu pendidikan sangat linier dan merata di
dunia pendidikan Klaten. Sehingga kaharusan dan fanatisme orang tua murid dalam
menyekolahkan anak sudah sangat tidak mendasar. Karena sewaktu waktu prestasi
dan kuwalitas pendidikan sebuah sekolah mampu berkembang seiring dengan
kuwalitas dan kemauan pendidik itu sendiri dalam memajukan mutu dan kuwalitas
pendidikan di sekolahnya.
Terkait adanya penurunan nilai
siswa dalam ujian tahun ini, dengan tegas Isnaeni menjelaskan itu terjadi bukan
karena semata mata disebabkan tingkat kepandaian anak, tapi untuk tahun ini
naskah ujian tingkat kesulitannya dinaikkan 15 persen dari tahun lalu. Tiga mata pelajaran yang dinaikkan anatara alain, IPA, bahasa dan matematika.
Sehigga wajar jika tahun ini ada siswa yang cukup mengalami kesulitan dalam
mengerjakan dan mengakibatkan adanya penurunan nilai.
“Tahun ini tingkat kesulitan
ditiga mata pelajaran memang dinaikkan 15 persen dibanding tahun lalu. Secara
kwantitatif memang ada penururnan namun secara kualitatif menunjukkan
peningkatan yang baik. Misalnya kesungguhan anak, kesiapan, kejujuran, kwalitas
penyelenggaraan, pengawasaan serta kecepatan”, tegas Isnaeni.
Untuk itu dirinya berpesan agar
para orang tua wali murid jangan lagi memaksakan anaknya harus sekolah di
sekolah unggulan. Karena saat ini semua sekolah baik dan bermutu. Jangan sampai
anak menjadi korban rasa gensi orang tua.( tev)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...