![]() |
Warung Apung Pak Bagong denga latar belakang bukit sidogoro Touris Jimbung |
Klaten mattanews.com – Jika tidak perubahan jaduwal dan perubahan kebijakan, dapat dipastikan menjelang atau sesudah Idul Fitri (lebaran) keberadaan arung apung di kawasan waduk Rowo Jombor yang berada di Desa Kraakitan, Kecamatan Bayat Klaten akan hilang. Optimalisasi peran dan fungsi waduk sebagai tempat penampungan air bagi para petani, mengharuskan waduk bersih dari kegiatan karambah apung. Banyaknya warung apung di waduk saat ini berpengaruh terhadap volume dan kapasitas air diwaduk termasuk limbah warung yang mempercepat terjadinya pendangkalan atau sedimentasi.
Keberadaan warung apung yang
sudah ada sejak belasan tahun ini memang cukup menganggu. Selain waduk terkesan
kotor dan tak terawat karena banyak dipenuhi eceng gondok yang hampir menutupi
semua pemukaan air, ribuan bambu dan
drum yang ditanam didalam waduk berakibat pada penyusutan volume air. Sementara
warga tidak mau merawat waduk. Akibatnya waduk tidak bisa
difungsikan secara optimal misalnya untuk olah raga air seperti selancar, spead
boat dan lainnya.
Kabid Pengairan PU Klaten
Harjoko.ST menegaskan pengerukan waduk yang disertai pemindahan lokasi warung
apung tetap akan dilaksanakan tahun ini. Jika ada kebijakan hanya sebatas
penundaan pelaksanaan. Karena waktunya menjelang lebaran, mungkin pemindahan
baru akan dilakukan setelah lebaran. Menurut Harjoko keberadan warung apung
disepanjang waduk dapat disamakan para PKL yang ada pinggir pinggir jalan. Maka
jika dibersihkan tidak ada masalah. Keberadaan mereka rencananya akan
ditempatkan di sebelah timur waduk dengan lahan sekitar 3 hektar.
”Kita terus melakukan
sosialisasi dan koordinasi dengan jajaran serata SKPD terkait, pemerintah desa,
masyarakat, keamanan hingga mempersiapkan payung hukum yang akan menjadi
landasan pelaksanaan pemindahan. Sehingga warga bisa memahami apa yang
dilakukan pemerintah”, tegasnya.
![]() |
Kabid Pengairan PU Klaten Harjoko.ST |
“Saya dengar ada rencana
pemindahan warung. Kalau saya manut dengan pemerintah sepanjang ada jalan
keluar yang tidak merugikan kita sebagai pemilik warung apung. Kalau saya boleh
usul keberadaan warung apung dilokalisasi disatu titik dengan penataan yang
matang, sehingga semua fungsi dapat berjalan dengan baik. Pengairan tidak
terganggu, olah raga air jalan dan warung apung tetap ada, sehingga waduk Rowo
Jombor tampak bersih dan indah dan benar benar dapat dijadikan icon wisata
Klaten”, ujarnya.
![]() |
Den Baguse Bagong Pengelola warung apung |
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...