![]() |
Gerbang Kampus Stikes Muhammadiyah Klaten jawa Tengah |
Klaten mattanews.com - Ditengah
tegangya demo mahasiswa Stikes Muhammadiyah Klaten yang juga diikuti oleh para
aktivis kampus Muhammdiyah se wilayah Jawa Tengah dan jawa Timur di Pengadilan Negeri
Klaten, Jawa Tengah Rabu (13/5), muncul rumor akan adanya demo susulan terkait
status kampus mereka yang masih berakreditasi C. Demo dilakukan karena mereka
tahu dari berbagai sumber jika syarat bekerja menjadi PNS saat ini harus
merupakan lulusan universitas yang berakreditasi B atau A. Padahal Stikes
Muhammadiyah Klaten saat ini akreditasianya C. Jika hal ini benar maka semua
lulusan Stikes Muhammadiyah Klaten, Jawa Tengah dipastikan tidak bisa melamar pekerjaan
sebagai PNS. Baik sebagai perawat dirumah sakit, puskesmas atau bidan
sekalipun.
“Kita sudah banyak mendengar dari berbagai pihak mas. Mulai dari
Dinas kesehatan, dari bagian kepegawaian di Pemda, Baik di Klaten Jogya atau
Solo mereka selalu mengatakan jika akan masuk PNS, biasanya Pemda hanya akan
menerima calon pegawai dari lulusan akdemi atau universitas yang berakreditasi A
atau B. Termasuk jika menempuh ijasah persamaan juga harus di universitas yang
akreditasinya A tau B. Jika hal itu benar, berarti setelah lulus dari sini kami
kami ini akan sulit bekerja sebagai perawat dengan status PNS”, ujar beberpa
mahasiswa Stikes disela sela Demo.
Dengan kondisi seperti ini, terus
terang beberapa mahasiswa menjadi kurang bersemangat mengikuti perkuliahan. Mereka
kecewa dengan sikap kampus yanag tidak pernah memikirkan akreditasi kampus,
sementara berbagai kegiatan beayanya tinggi. “Setelah masalah Divan selesai kami
akan segera berkoordinasi dengan teman teman untuk melakukan demo menuntut
pimpinan kampus segera mengurus status kampus agar bisa segera berakreditasi B
atau bahkan A”, ujar salah satu mahasiswa yang di amini rekan yang lain.
Direktur Stikes Muhammadiyah
Satiti saat akan di konfirmasi tidak ada ditempat. Menurut petugas satpam
pimpinan sedang ada tugas luar. ”Maaf mas ibu sedang keluar”, ujar petugas.
Sementara sumber di Stikes
membenarkan adanya keluhan mahasiswanya tentang status akreditasi kampus. Menurut
sumber pihaknya sudah berkali kali memberi masukan ke kampus namun tidak penah
dihiraukan. Akibatnya jumlah mahasiswa Stikes Muhammadiyah dari tiga jurusan
yang ada yakni Perawat, Bidan dan Farmasi tiap tahun semuanya mengalami penurunan
cukup siginifikan.
![]() |
Demo mahasiswa menuntut Kampus membebaskan Divan |
“Hampir tiap tahun jumlah
mahasiswa baru menurun. Bahkan tahun kemarin Bidan yang biasanya bisa 3 kelas
hanya dapat satu kelas. Sementara mahasiswa yang ada, banyak yang keluar ditengah
jalan untuk mencari kampus baru, demi mengejar cita cita menjadi pegawai negeri
seperti harapan orang tuanya. Dan dan dari data yang saya miliki saat ini banyak
lulusan dari Stikes Muhammadiyah yang belum bisa bekerja dan tidak bisa jadi
PNS”, ujar salah satu staf Stikes.
Sementara terkait masalah tersebut sumber di kepegawaian Klaten membenarkan jika untuk melamar menjadi pegawai di jajaran pemerintahan atau menjadi PNS diutamakan sarjana atau D3 lulusan dari universitas atau akademi yang sudah berakreditasi B atau A. termasuk jika akan menempuh persamaan Ijasah. " Biasanya di tiap daerah akan menambah diktum persyaratan seperti itu mas", ujarnya.(get/no)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...