![]() |
Mirotun Eyang Uti yang akhirnya dapat SK K2. |
Sejak tahun 1995 perempuan paruh
baya yang kini sudah dipanggil eyang uti ini mengabdikan dirinya sebagai tenaga
pengajar bidang studi agama di SD Kalikebo 2 Kecamatan Trucuk, Klaten Jawa
Tengah. Berbekal ketekunan dana kesabaran pekerjaan dengan gaji “seadanya” dia
lakukan demi menjalankan perintah Tuhan untuk berbagi dan memberikan ilmu pada
orang lain. Terutama pendidikan agama bagi anak anak dan generasi muda agar
kedepan memiliki akhlaq dan budi pekerti yang baik.
Tak pernah ada kata menyesal,
atau kecewa dengan pekerjaan yang memang sudah menjadi pilihan hidupnya. Semua
dilakukan dengan senang hati dan penuh syukur karena punya kesempatan ikut
mendidik anak anak bangsa, terutama membina mental, budi pekerti dengan
pendidikan agama. Akhirnya walau sudah 20 tahun mengabdikan tenaga, pikiran dan
waktunya untuk mendidik anak anak SD, dirinya tak pernah sedikitpun mengeluh.
Masalah SK pun ditunggunya dengan penuh sabar disertai doa. Bahkan dirinyapun
iklas jika memang SK tak turun. Yang penting dirinya sudah bisa berguna bagi
orang lain.
![]() |
suasana penyerahan K2 di Pendodo RSPD Klaten |
“Saya mengajar ilmu agama karena
ingin dan berharap anak anak generasi muda sekarang tidak kehilangan jati diri
dan budi pekerti. Kemajuan tekhnologi yang begitu canggih mudah sekali merusak
moral dan pikiran anak anak. Jalan yang paling ampuh untuk membendung semua itu
adalah pendididkan agama yang baik. Untuk semua itu maka saya iklas dan rajin
mengajar anak anak agar pendidikan agama mereka terbentuk sejak dini”, ujar
sarjana agama ini.
Menyikapi turunya SK K2, setelah
menungu hampir 20 tahun lebih Mirotun mengaku sangat gembira dan bersyukur
karena Tuhan masih memberi Nikmat dan kepercayaan pada dirinya. Walau
kesempatan mengajar hanya tinggal beberapa tahun lagi dirinya tetap bangga dan
bahagia karena Tuhan selalu mendengar doa yang selalu dipanjatkan. “Saya merasa
senang dan bangga dengan pengakuan ini. Dan lebih senang lagi karena Tuhan
mendengar doa yang setiap hari saya panjatkan”, ujar Eyang uti yang sudah
memiliki 4 cucu ini.
20 tahun mengabdikan diri menjadi
tenaga honorer dengan gaji pas pasan dan tanpa kepastian satus yang jelas bukan
pekerjaan mudah. Tidak semua orang bisa melakukan dan menjalini semua itu. Maka
adalah sebuah prestasi dan kebanggan jika Klaten masih memiliki sosok seperti
Mirotun. Perempuan yang sudah dipanggil eyang Uti mash tetap semangat dan tegas
mengajarkan ilmu agama pada anak anak generasi penerus bangsa. Mirotunpun
berjanji akan terus menjadi pendidik bagi anak anak bangsa, walau sudah pensiun
sekalipun. Karena menurutnya hanya dengan pendidikan agama bangsa ini bisa
diselamatkan dari kehancuran moral.
“Insya Allah saya akan terus
berkarya dan lebih giat lagi berbagi ilmu kepada anak anak, demi terciptaanya
akhlaq dan budi pekerti anak anak yang baik dan cerdas”, harapnya. (ndi/get)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...