Klaten mattanews.com - Guna mengantisipasi banjir yang diakibatkan
jebolnya talud serta meluapnya air sungai, Dinas PU dan ESDM Klaten, Jawa
Tengah telah menganggarkan dana sebesar Rp 1,8 milliar guna penguatan talud dan
normalisasi sungai. Sementara guna penanggulangan banjir secara darurat, saat ini di kantor Bidang
Sumber daya Air DPU dan ESDM Klaten telah tersedia sedikitnya 10 ribu sak
plastik, guna menambal tanggul jebol. Sementara stok kawat kronjot habis dan
saat ini tengah mengajukan permontaan ke Balai besar Bengawan Solo di
Surakarta.
![]() |
Ir.Harjoko.MT, Kabid Sumber daya Air PU dan ESDM Klaten |
“Kami telah siapkan sedikitnya
sepuluh ribu zak plastik guna perbaikan jika ada tanggul yang jebol. Selain itu
kami juga siap menerjunkan tenaga pemantau di titik titik rawan guna
mengantisipasi secara dini, jika terjadi banjir yang menimbulkan bencana”,
demikian ditegaskan. Harjoko.ST Kepala Bidang Sumber daya Air DPU dan ESDM
Kabupaten Klaten Jawa Tengah.
Menurut Harjoko tahun ini ada anggaran
sebesar Rp 1,8 milliar, untuk proyek normalisasi sungai dan penguatan talud.
Untuk normalisasi dianggarkan Rp 1 milliar sedang penguatan talud sebesar rp
800 juta. Saat ini banyak sungai yang
mengalami proses sidementasi parah, sehingga perlu dikeruk dan diluruskan.
Karena jika tidak dikeruk sungai mudah meluap dan mengakibatkan banjir. Selain
itu banyak tanggul di beberapa sungai harus segera diperkuat karena kondisinya
sudah memprihatinkan.
![]() |
Sungai Luyu |
Beberapa talud sungai yang rawan
antara lain, sungai Birin, Ujung, Deleran, Ipik, Bloro, Mbabatan, serta sungai
Dengkeng yang bermuara di Bengawan Solo. Selain beberapa sungai diatas, masih
ada sungai lain yang perlu penguatan tanggul
serta normalisasi
Sementara itu menyinggung terjadinya
banjir yang melanda Klaten dalam beberapa hari terakhir ini, Harjoko menjelaskan
hingga saat ini sedikitnya ada 3 jembatan putus akibat diterjang banjir. Kerugian
yang ditimbulkan mencapai ratusan juta rupiah. “Hancurnya jembatan atau
tanggul, karena umur jembatan sudah tua atau tanggul sekitar jembatan ambles
tergerus air. Sementara tanggul jebol terjadi karena tidak kuat menahan derasnya
arus air. Disamping tanggul rapuh karena lobang tikus dan pelapukan tanah.
![]() |
ambrol karena tanggul terkikis air. |
Besar kerugian yang ditimbulkan
akibat terjadinya banjir di Klaten pada musim penghujan ini, menurut Harjoko
belum dapat dikalkulasi secara keseluruhannya. Namun dari data masuk
sementara, jumlah kerugian sudah mencapai lebih dari Rp 400 juta rupiah, belum
terhitung kerugian yang dialami warga, terutama petani yang gagal panen.
(nov/via)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...