![]() |
Kabid Kepegawaian Pemkab Klaten Supriyanto.SH |
Klaten mattanews. com – Sekda (Sekretaris Daerah) adalah jabatan strategis dan paling bergengsi dalam sebuah pemerintahan setelah orang nomor satu Gubernur atau Bupati. Tidak gampang seorang PNS bisa nangkring di kursi dengan golongan pangkat eselon IIA. Karena selain persyaratan normatif yang tidak gampang seorang Sekda harus mampu menjadi jembatan yang mengakomodir semua permasalah secara teknis dan administrasi di daerah sebelum masuk ke meja Bupati Dan yang lebih sulit lagi, Sekda adalah jabatan semi politis. Sehingga mereka yang jadi dipastikan tak bisa lepas dari istilah “ Dia orangnya siapa”. Walau secara diam diam seorang pejabat pasti mengincar dan berburu jabatan ini, karena inilah puncak karier seorang PNS disebuah pemerintahan.
Namun ternyata tidak semua PNS senang menjadi Sekda. Apalagi bagi para pejabat di jajaran Pemkab Klaten Jawa Tengah. Tampaknya Jabatan Sekda bagi PNS di Klaten kurang menjanjikan. Buktinya sejak dibuka 2 minggu yang lalu tepatnya tanggal 14 April 2015 hingga saat ini belum ada satupun pejabat yang mengembalikan blangko pendaftaran Sekda padahal waktu penutupan tinggal beberapa hari lagi tepatnya 5 Mei 2015. Jika hingga batas akhir belum ada satupun pejabat yang daftar, maka dipastikan bursa pencalonan sekda batal.
Kabid Mutasi Pemkab Klaten
Supriyanto SH, didampingi Slamet Kasi Mutasi yang juga sekretaris Pansel
penerimaan Sekda membenarkan jika hingga saat ini belum ada satupun calon yang mengembalikan berkas yang telah dikirim
beberapa waktu lalu. Jika dalam batas waktu yang ditentukan 12 pejabat yang
dinilai layak menjabat Sekda belum juga mengembalikan blangko, maka ada dua
kemungkinan yang akan diambil. Pertama memperpanjang masa pendaftaran atau
membuka lowongan ini ketingkat yang lebih tinggi, bisa se Karisidenan atau
dibuka secara umum se Jawa Tengah.
“Jika batas akhir pendafataran
belum juga ada yang mengembalikan blangko, maka pansel akan melaporkan hasil
kerja ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) di kantor Menpan Jakarta guna
mengkonsultasikan langkah yang harus diambil selanjutnya. Ada dua kemungkinan, yakni memperpanjang waktu pendaftaran atau membuka lowongan secara umum”, ujar
Supriyanto.
Diakui Supriyanto hingga saat ini
dari 12 calon belum ada satupun yang mengembalikan blangko pendaftaran.
Tapi dirinya optimis ada calon yang mendaftar. Mungkin saja mereka akan
memasukkan blangko tapi waktunya dibuat mepet seperti turunya sebuah
rekomendasi Balon Bupati. Namun jika tidak ada yang mengembalikan maka
dipastikan pembukaan lowongan Sekda tahap pertama terancam batal.” Tapi saya
optimis mereka pasti akan memasukkan berkas lamaran ke sini”, tegasnya.
Sementara itu beberapa calon
kadindat Sekda saat ditemui mengaku belum mengisi formulir pendaftaran yang
dikirim pansel, apalagi mengembalikan ke sekretariat. Umumnya mereka kontra
produktif dengan hati nurani sebagai orang timur. Mereka bertanya mengapa jabatan harus
dicari dan dikejar. "dengan aturan baru
tentang lelang jabatan memang membuat kita orang timur serba repot mas. Kalau
daftar kok seakan akan kita ini mengejar dan gila jabatan, tapi kalau tidak kita
dianggap sudah layak dan memenuhi kreteria untuk menjadi Sekda walau sebatas
penilaian secara normatif”, ujar salah satu pejabat.
Yang menjadi pertanyaan sekarang, mengapa para pejabat Klaten yang kini ada di eselon IIB, belum greget mengisi formulir pendaftaran. Apakah malu, takut kalah, kuraang pede, atau takut karena "harga yang dipatok mencapai 1milliar". (tev)
Yang menjadi pertanyaan sekarang, mengapa para pejabat Klaten yang kini ada di eselon IIB, belum greget mengisi formulir pendaftaran. Apakah malu, takut kalah, kuraang pede, atau takut karena "harga yang dipatok mencapai 1milliar". (tev)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...