![]() |
Juara I. dr Ronny Roekminto dan istri. |
Sejumlah pejabat eselon II mulai dari para Asisten Sekda, Staf Alhi Bupati, dan kepala Dinas/Badan serta para kepala Kantor dan Camat turut serta memeriahkan acara yang baru pertama kali dihelat tersebut. Peserta beserta isteri dan suami sejak pagi sudah mempersiapkan diri berdandan rapi dengan pakaian kebesaran Busana Kejawen Jangkep (lengkap) bagi pria dan wanita mengenakan kebaya dan kain jangkep termasuk gelung konde maupun dengan cara berkerudung. Kegiatan diiringi dengan iringan gamelan Jawa berirama syahdu itu, membuat penonton yang langsung menyaksikan kegiatan peragaan busana Jawa itu terpesona.
Bupati Klaten H Sunarna dalam komentarnya merasa bangga para pejabatnya sudah berpartisipasi turut serta menyemarakkan kegiatan lomba Keluwesan yang baru pertama kali digelar tersebut. “Peserta mengenakan Busana Kejawen Jangkep (Lengkap) nampak anggun dan gagah perkasa, kita wajib bangga sebagai rakyat Jawa yang mampu mewarnai Indonesia dan Dunia “ ujarnya.
![]() |
Joko Wiyono dan Istri Ka.Dispora Klaten. Gagah dan Cakrak |
Ketua penitia peringatan Hari Kartini tahun 2015, Hj Siti Aisyiah Agustin menjelaskan lomba keluwesan baru pertama kalinya digelar dan langsung mendapat respon positif dari seluruh kepala SKPD di lingkungan Pemkab Klaten. jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 88 orang. Mulai pejabat eselon II ( Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, Ka Dinas/Badan), pejabat eselon III (kepala Kantor, kepala bagian, Camat) maupun kepala UPTD.
Lomba Keluwesan akan memilih juara I hingga III dan Harapan I hingga IV untuk memperebutkan hadiah piala dan piagam penghargan. Bertindak sebagai juri lomba, panitia bekerja sama dengan Tiara Kusuma, Tim Penggerak PKK kabupaten, Ikatan Wanita Pengusaha (IWAPI) dan guru dari SMK Negeri 3 Klaten jurusan Busana dan Kecantikan.
Sementra itu dokter Ronny saat ditemui mattanews mengaku tidak meyangka akan tampil sebagai juara pertama. Karea selain persiapan yang tidak ada, banyak peserta yang lebih oke dalam berpenampilan dan berbusana. Sehingga ke ikut sertaanya karena cinta budaya lokal demi melestarikan budaya Jawa.
"Saya sendiri tak mengira akan tampil sebagai pemenang. Namun yang jelas sejak kecil kami sekeluarga telah di didik oleh orang tua untuk selalu mencintai budaya kita sendiri. walau orang tua perpaduan Sumatera dan Jawa, namun kecintaan terhadap budaya Jawa terus kami pelihara termasuk anak anak saya", jelas sang juara yang juga mantan Kepala Dainas Kesehatan Klaten yang kini menjadi staf ahli Bupati. (tev/han)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...