Klaten
mattanews - Konflik pengambilalihan Masjid Jami Assalam di
kawasan Cengkarang Jakarta Barat yang merupakan wilayah dakwah Pimpinan cabang
Muhammadiyah Cengkareng menimbulkan reaksi
dari kader maupun ortom Muhammadiyah di sejumlah daerah. Pimpinan
Wilayah Pemuda Muhammadiyah DIY secara tegas telah mengeluarkan pernyataan sikap akan mengerahkan personil
kokam hingga ratusan personil. Di Klaten
kejadian tersebut juga telah menjadi perdebatan di media social antar kader dan
anggota ortom Muhammadiyah, intinya mereka siap untuk mengamankan asset
muhammadiyah yang kini jadi persoalan sejak pengambil alihan dua pekan lalu.
Komandan Komando Kesiapsiagaan
Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Surya Birawa Klaten Jawa Tengah Bambang Ismail sangat
menyesalkan atas tindakan naïf perebutan asset yang jelas jelas secara kekutan
hukum miliki Muhammadiyah. “mestinya masjid tersebut tidak diperebutkan dan
bias digunakan bersama walaupun antar Muhammadiyah dan yang lainnya” Ungkap
Bambang.
Kepada Redaksi mattanews mantan Kepala Desa Drono ini menjelaskan yang perlu ditilik di dalam masjid
tersebut ialah adanya kepengurusan takmir dan merupakan wakaf milik Muhammadiyah
semestinya tidak terjadi pengambilalihan.
Dicontohkan di Sumatera Barat malah
sudah tegas dengan mencantumkan nama Muhammadiyah seperti Masjid Muhammadiyah
Al-Amin atau misalnya saja penamaan gereja , ada gereja jawa dan yang lebih
spesifik namanya. “mengapa islam tidak seperti itu, ini bukan masalag segtarian
tetapi lebih kepada pemahaman terhadap pengelolaan jamaah itu sendiri”tegasnya.
Terkait hal tersebut mengingat
keberadaan kokam yang mempunyai tugas menjaga dan mengmankan asset Muhammadiyah
baik yang bergerak maupun tidak bergerak sudah seharusnya kita rebut kembali. Namun
demikian dalam hal ini kita mengedepankan penegakan hukum terlebih dahulu untuk
menyelesaikan permasalahan ini. “jika aparat hukum tidak bisa menyelesaikan
persoalan ini seadil adilnya palagi sampai merugikan Muhammadiyah ya jelas kita
akan bergerak”tandas Bambang.
Sementara
itu berdasarkan informasi dari website Muhammadiyah.or.id ,Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia (Komnas HAM) telah menerima pengaduan dari Pimpinan cabang
Muhammadiyah Cengkareng tentang pengambilalihan Masjid Jami Assalam di kawasan
Cengkareng Barat, Jakarta Barat sekitar dua pekan lalu. Pihak pimpinan cabang
Muhammdiyah Cengkareng merasa bahwa masjid Jami Assalam telah diambilalih oleh
sekelompok orang secara paksa dengan mengganti kepengurusan masjid, daftar imam
masjid serta mencopot plang masjid. ( nov/Ardi)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...