![]() | |||
Drs. H. Bambang Sigit Sinugroho, Kepala Bapeda Klaten |
“ Kami telah menganggarkan dana
sebesar Rp 4 milliar lewat APBD tahun ini, untuk pembuatan 10 bank sampah di
seluruh wilayah Klaten. Semua yang berkaitan dengan prosess perencanaan, metode
dan cara kerja bank sampah itu sendiri, secara tekhnis telah kami serahkan
sepenuhnya ke Badan Lingkungan Hidup Klaten”, ujar Drs. H. Bambang Sigit
Sinugroho, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Klaten.
Lebih lanjut Bambang menandaskan,
masalah sampah adalah masalah serius yang harus mendapat penangan khusus. Untuk
itu selain perhatian dari Pemerintah, peran aktif masyarakat terhadap sampah
harus ditumbuh kembangkan. Kita harus mengubah kesan negatif terhadap sampah
menjadi sesuatu yang positip dan berguna. Karena jika dikelola dengan baik
sampah merupakan sumber pendapatan yang tidak sedikit dan bernilai ekonomis.
Sementara itu Kepala Bidang
Pengendalian Dampak Lingkungan Kantor Lingkungan Hidup Klaten Ir. Bambang
Sugiyantoro menjelaskan, ada 10 bank sampah yang akan dibangun di sepuluh
tempat dengan anggaran keseluruhan Rp 4 milliar atau Rp 400 juta/bank sampah.
Dengan menggunakan metode 3 R yakni Reduce, Reuse dan Recycle, diharapkan
masalah sampah di Klaten akan segera teratasi.
Sepuluh tempat yang rencananya
akan dibangun bank sampah antara lain, Tegalgondo dikecamatan Wonosari,
Tambakboyo kecamatan pedan, Towangsan kecamatan gantiwarno, Ngelinggi dan
Bareng lor di kecamatan kota, Sumberjo kecamatan Klaten selatan, Bugisan
dikecamatan Prambanan, Tanjungsari kecamatan Gatiwarno, Pakisin dikecamatan
Cawas, serta di desa Sabrang kecamatan Delanggu.
![]() | |
Ir. Bambang Sugiyantoro |
Untuk tiap bank sampah lanjut
Bambang membutuhkan lahan sekitar 300 meter persegi. Dengan dibangunnya bank
sampah ini, peran masyarakat setempat akan diberdayakan. Warga dapat mengolah
sampah dari hulu sampai hilir. Sampah yang semula dipandang sebagai sesuatu yang
menjijikan kedepaan, sampah akan dicari karena banyak mendatangkan keuntungan.
Kunci dari semua itu lanjut
Bambang merubah pola pikir masyarakat terhadap perilaku sampah. Karena jika
dikelola dengan benar tidak ada satupun sampah yang dibuang percuma. Ada sampah
layak buang, sampah layak kompos, sampah layak jual dan ada sampah layak
kreasi. Semuanya dapat terwujud jika bank sampah sudah beroprasi dan didukung
peran aktif masyarakat.
Jika proyek ini sudah berjalan
menurut Bambang, pemisahan sampah kering basah atau sampah plastik yang ada
ditingkat RT/RW akan berjalan efektif. Karena sampah yang sampai di Bank sampah
akan dipilah pilah oleh petugas. Sampah yang laku dijual sebagai barang bekas
seperti plastik dan lainya akan disendirikan, sementara sampah organik diolah menjadi pupuk kompos siap pakai. Jika semua berjalan, kedepan tidak ada
lagi sampah yang dibuang.
![]() |
Timbunan Sampah |
”Dalam mengoprasikan alat tersebut kita akan berdayakan atau memakai
masyarakat setempat. Sehingga peran aktif masyarakat setempat sangat kita
butuhkan. Dan ini bagian dari upaya mengurangi pengangguran dan menambah pendapatan masyarakat”,
ujar Bambang.(goes/tev)
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...