Kondisi terparah, akibat luapan
sungai Dengkeng ini terjadi di wilayah Sengon, Cucukan Prambanan serta di desa
Sawit, kecamatan Gantiwarno. Ratusan hektar padi yang siap panen hancur
terendam air setinggi lebih dari satu meter. Sementara di beberapa tempat
petani terpaksa memanen padi secara dini karena takut diterjang banjir susulan.
![]() |
luapan hulu sungai dengkeng klaten |
Camat Gantiwarno Drs Dwi Purwanto
yang langsung melakukan pemantauan di lapangan, ikut bersama sama warga dan
unsur TNI Polri, bergotong royong memperbaiki tanggul yang jebol. Dengan menggunakan
sak yang di isi pasir, mereka bahu membahu menutup tanggul yang jebol, agar air
tidak menggenangi rumah mereka.
"Air kiriman dari hulu sungai
sangat besar. Ditambah tumpahan air dari beberapa sungai kecil dan parit,
akhirnya sungai meluap dan tanggul tak mampu menahan derasnya air. Sehingga
tanggul jebol. Beruntung warga cepat tanggap, sehingga tidak ada korban jiwa.
Hanya ratusan hektar sawah petani siap panen terendam dan terancam gagal panen”,
ujarnya.
Sementara itu Triyono anggota komisi II DPRD Klaten dari fraksi Golkar, meminta agar pihak Pemda secepatnya melakukan antisipasi bencana banjir yang hampir setiap musim penghujan selalu menghantui warga Klaten bagian selatan, seperti, Gantiwarno, Bayat, Cawas dan Karangdowo. Untuk itu lanjut Triyono, Dewan akan secepatnya meminta pihak PU segera memperbaiki jaringan pengairan di Klaten, khsusunya saluran irigasi, penguatan tanggul serta normalisasi sungai.
”Kita telah meminta pihak PU segera melakukan
action agar banjir tidak meluas. Selain itu kita akan bahas masalah ini. Jika
perlu anggaran untuk normlisasi sungai dan penguatan tanggul bisa ditambah”,
ujarnya.(tev)
“
0 komentar:
Post a Comment
Tanggapan dengan menyertakan identitas tentu akan lebih berharga...